Batam (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau (Kapolda Kepri) Irjen Pol. Yan Fitri Halimansyah menegaskan komitmennya untuk menjaga netralitas dan integritas jajaran kepolisian di wilayahnya terutama menjelang pemungutan suara Pilkada serentak 2024.
“Kami akan memastikan bahwa seluruh anggota Polri di Polda Kepri tidak terlibat dalam politik praktis yang dapat merusak citra Polri sebagai institusi yang profesional dan terpercaya,” kata Yan Fitri dalam keterangannya di Batam, Kamis.
Jenderal polisi bintang dua itu mengatakan jajaran Polri terus bekerja keras menciptakan rasa aman dan adil bagi masyarakat Kepri, serta mendukung Polri dalam upayanya menjadi institusi yang semakin transparan, akuntabel dan responsif sesuai harapan publik.
Baca juga: Pemberlakuan biaya baru pembuatan paspor di Kota Batam mulai 17 Desember
Menurut Yan, pihaknya akan menindak tegas apabila ada personel Polri yang terlibat politik praktis sebagaimana penekanan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo yang disampaikan pada saat rapat kerja Komisi III DPR RI di Jakarta, Selasa (12/11).
Kapolda Kepri turut serta dalam rombongan Polri mengikuti rapat kerja tersebut, dan mendengarkan langsung penyampaikan kapolri.
“Pak Kapolri menegaskan, setiap anggota Polri yang terlibat dalam kegiatan politik praktis akan diberikan sanksi tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujarnya.
Baca juga: Kemenkumham Kepri lakukan distribusi tahanan untuk atasi kelebihan kapasitas
Upaya ini, lanjut dia, untuk memastikan bahwa tugas personel Polri sebagai pengayom masyarakat tidak terpengaruh oleh dinamika politik praktis yang dapat merusak kepercayaan publik terhadap Korps Bhayangkara.
Kepala Biro Multimedia Divhumas Polri yang pertama itu juga memastikan situasi keamanan di Kepri H-12 menjelang pencoblosan Pilkada serentak 2024 dalam kondisi aman dan damai.
Termasuk arahan Kapolri agar polda jajaran mengantisipasi pilkada yang diikuti oleh dua pasangan calon (paslon) rawan pergesekan antara pendukung.
Tercatat ada 202 daerah yang diikuti dua pasangan calon, termasuk di Kepri.
Baca juga: Baru buka di Tanjung Uma, SNL Food 2.0 beri potongan harga
Yan menegaskan wilayah Kepri memiliki kekhususan karena masyarakatnya menjunjung tinggi budaya melayu, sehingga antara paslon mampu mengendalikan masyarakat yang menjadi pendukungnya.
“Tentunya rekan-rekan harus tau Kepri ini budaya melayunya sangat tebal dan dua kontestan merupakan putra daerah yang memegang teguh budaya yang ada sama kita. Kepri tidak akan ada seperti di daerah lain, Insyallah,” kata Yan.
Baca juga:
Divkum: Pejabat Polri wajib awasi penerapan HAM
Harga emas turun Rp11.000 jadi Rp1,466 juta per gram
Komentar