Tanjungpinang (ANTARA) - Bulog Cabang Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyatakan regulasi penyaluran beras stabilisasi pasokan dan hargan pangan (SPHP) ke masyarakat semakin diperketat agar lebih tepat manfaat dan sasaran.
Kepala Cabang Bulog Tanjungpinang Arief Alhadihaq mengatakan Bulog secara nasional mendapatkan penugasan kembali untuk menyalurkan beras SPHP dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI, setelah sempat dihentikan sementara dalam beberapa bulan terakhir.
"Mulai Sabtu (12/7), khusus Bulog Tanjungpinang sudah mulai menyalurkan beras SPHP, melalui gerakan pangan murah yang digelar Pemerintah Provinsi Kepri," kata Arief di Tanjungpinang, Senin.
Hanya saja, kata dia, regulasi penyaluran beras SPHP ke depan makin diperketat berdasarkan instruksi Bapanas RI. Hal itu sesuai hasil evaluasi penyaluran beras SPHP dalam dua tahun terakhir. Beras SPHP ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Arief menjelaskan dengan regulasi yang baru, Bulog ditugaskan menyalurkan beras SPHP melalui tiga saluran, pertama lewat mitra pasar atau rumah pangan kita (RPK) yang berjualan di area pasar rakyat, seperti Pasar Bintan Center dan Pasar Baru Tanjungpinang, yang disertai dengan hasil verifikasi bersama dinas terkait.
Pedagang eceren yang dinyatakan berjualan di lokasi pasar rakyat berdasarkan hasil verifikasi itulah, yang diperkenankan memperoleh lalu menjual beras SPHP Bulog.
"Kalau dulu ada RPK boleh jualan beras SPHP di dekat pemukiman warga, sekarang tak boleh lagi, harus jadi mitra pasar dan memenuhi syarat," ujarnya.
Kedua, lanjut Arief, Bulog menyalurkan beras SPHP melalui Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih, selanjutnya koperasi menjualnya kepada masyarakat di desa/kelurahan masing-masing sesuai harga eceran tertinggi. Regulasi ini bertujuan memperpendek mata rantai penyaluran beras medium Bulog kepada masyarakat, sekaligus menghidupi koperasi lewat margin keuntungan dari penjualan beras tersebut.
Baca juga: Polda Kepri tangkap kawanan penyamun yang kerap rompak kapal asing
"Per koperasi dapat jatah kuota dua ton beras SPHP per minggu. Dalam waktu dekat sudah berjalan," ungkapnya.
Saluran ketiga, Bulog menyalurkan beras SPHP berdasarkan permintaan pemerintah daerah melalui dinas-dinas terkait, misalnya untuk kebutuhan operasi pasar murah atau mengisi kios-kios yang mereka kelola.
Selain itu, Arief menambahkan penyaluran beras SPHP juga menggunakan sistem aplikasi klik SPHP guna mencegah terjadinya penyelewengan. Proses droping beras dari gudang Bulog sampai disalurkan kepada masyarakat/pembeli, terekam dan mudah diawasi melalui aplikasi tersebut.
"Pembeli pun wajib difoto dan diunggah dalam aplikasi, sehingga apabila di kemudian hari ada pemeriksaan, ada bukti autentik bahwa pembelian itu ada dokumentasinya," ujar Arief.
Arief turut memaparkan kondisi stok beras SPHP di gudang Bulog Tanjungpinang masih tersedia sekitar 2.500 ton dan cukup untuk kebutuhan lima sampai enam bulan ke depan.
Harga beras SPHP pun masih stabil, yaitu sebesar Rp11.300 per kilogram (harga gudang), sedangkan HET di lapangan Rp13.100 per kilogram.
"Permintaan beras SPHP di wilayah Kepri ini cukup tinggi, karena kualitas berasnya bagus dan harga terjangkau," demikian Arief.
Baca juga: Damkar Batam tangani 68 kasus kebakaran dan satu korban jiwa sepanjang 2025
Baca juga: Cek Kesehatan Gratis pelajar di Batam mulai pekan kedua sekolah
Komentar