Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyampaikan kebutuhan rumah layak huni di daerah itu cukup tinggi, karena sekitar 7.095 rumah tangga memerlukan intervensi perumahan yang mendesak.
Ansar mencontohkan pentingnya akselerasi pembangunan rumah susun bagi aparatur sipil negara (ASN) di Kepri, mengingat banyaknya pegawai yang masih tinggal di rumah kontrakan atau bersama keluarga.
"Kami juga memberi perhatian khusus kepada masyarakat adat, seperti suku laut, serta korban bencana alam, dengan mengusulkan pembangunan rumah khusus di berbagai wilayah, termasuk Lingga dan Natuna," katanya di Tanjungpinang, Minggu.
Oleh karena itu, kata dia, Pemprov Kepri mendorong realisasi program tiga juta rumah yang menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional di era kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Baru-baru ini Gubernur Ansar dan jajaran juga melakukan audiensi dengan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah di Jakarta sebagai bentuk komitmen mendukung program tersebut
Menurutnya, program tiga juta rumah dirancang untuk memastikan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dapat mengakses hunian yang layak dengan harga terjangkau.
Ansar turut menyampaikan berbagai langkah yang telah dilakukan guna mempermudah realisasi program tersebut, seperti penyediaan lahan untuk pembangunan rumah susun dan rumah khusus, serta rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH).
"Selain itu, kami telah menerapkan kebijakan strategis, termasuk pembebasan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) dan percepatan proses perizinan pembangunan," ujar Ansar.
Secara terpisah, Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah, menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan komitmen Pemprov Kepri.
Menurutnya sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah sangat vital untuk mewujudkan target ambisius program tiga juta rumah.
Ia berharap, program ini tidak hanya menjadi solusi atas kebutuhan dasar masyarakat akan hunian, tetapi mampu mendorong pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kepri.
"Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model kerja sama yang efektif bagi wilayah-wilayah lainnya di Indonesia," kata Fahri Hamzah.
Komentar