Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Hasbi mengimbau masyarakat mewaspadai kondisi musim angin utara hingga pertengahan Februari 2025.
"Sesuai prediksi BMKG, musim angin utara saat ini masih berlangsung hingga pertengahan bulan ini," kata Hasbi di Tanjungpinang, Sabtu.
Dia menyebut angin utara yang melanda belakangan ini memicu gelombang tinggi di perairan Kepri, sehingga semua pihak harus lebih berhati-hati pada saat melakukan aktivitas di laut.
Menurutnya BPBD dan BMKG sudah berkoordinasi melakukan pemetaan terhadap titik-titik yang rawan gelombang tinggi, seperti di perairan Natuna dengan potensi gelombang tinggi laut sekitar empat sampai enam meter.
Selain itu, beberapa wilayah perairan lainnya, meliputi rute pelayaran ke Lingga, Karimun, dan Moro yang berpotensi terjadi gelombang tinggi akibat musim angin utara.
"Beberapa titik perairan itu merupakan laut lepas, makanya berisiko terjadi gelombang tinggi," ujar Hasbi.
Oleh karena itu, Hasbi mengimbau masyarakat nelayan berhati-hati saat melaut di tengah angin utara guna meminimalisir risiko kecelakaan laut.
Demikian pula dengan operator kapal dan pengguna transportasi laut agar mempedomani prediksi cuaca BMKG sebelum berangkat, termasuk imbauan larangan pelayaran dari otoritas terkait apabila terjadi gelombang tinggi melebihi batas maksimal.
"Pastikan kelengkapan alat keselamatan diri sebelum berlayar di laut untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak inginkan," ucapnya.
Selain itu, Hasbi turut mengimbau masyarakat yang beraktivitas di darat agar lebih berhati-hati saat keluar rumah, sebab musim angin utara dapat memicu pohon tumbang.
Ia pun mengingatkan seluruh jajaran BPBD di semua kabupaten/kota se-Kepri siap siaga melakukan langkah mitigasi dan antisipasi terhadap potensi bencana di musim utara.
"Terutama di titik-titik rawan bencana, personel BPBD bersama pihak terkait harus siaga jika ada laporan warga terkait bencana," ujar Hasbi.
Dia mencontohkan baru-baru ada kapal pecah di perairan Lingga akibat dihantam gelombang tinggi, beruntung seluruh kru kapal selamat berkat bantuan kapal tug boat.
Insiden ini perlu jadi perhatian semua pihak supaya betul-betul memperhatikan aspek keselamatan berlayar di tengah musim utara seperti ini.*
Komentar