Tanjungpinang (ANTARA) - Bupati Karimun Iskandarsyah menyatakan bakal memprioritaskan pengadaan dokter spesialis untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Batu, Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun.
"Sejak beroperasi tahun 2020, RSUD Tanjung Batu belum punya dokter spesialis, makanya jadi prioritas kami agar pelayanan kesehatan semakin berkualitas dan merata," kata dia di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat.
Secara keseluruhan, katanya, kebutuhan dokter spesialis untuk rumah sakit di Karimun saat ini mencapai delapan orang, meliputi dokter spesialis dasar, seperti spesialis anak, penyakit dalam, kandungan, bedah, dan anestesi.
Baca juga: Dinkes Batam gencarkan pengukuran balita untuk tekan angka stunting
Ia menjelaskan empat di antara delapan dokter itu sedang menempuh pendidikan dokter spesialis, sedangkan empat orang lainnya akan dibiayai pemerintah daerah melalui program beasiswa pendidikan dokter spesialis yang diinisiasi oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
"Alhamdulillah, Pak Gubernur telah menginisiasi skema sharing pembiayaan beasiswa dokter spesialis, jadi rencananya pemerintah provinsi membiaya dua orang dan dua orang lagi dibiayai Pemkab Karimun," ujarnya.
Mantan Anggota DPRD Kepri itu, mengatakan pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Kepri dalam waktu dekat akan berkonsultasi ke Kementerian Kesehatan dan KemenPAN-RB terkait dengan kriteria calon penerima beasiswa dokter spesialis.
Baca juga: Dinkes Kepri: Hasil cek kesehatan gratis didominasi hipertensi dan diabetes
"Apakah dari tenaga dokter berstatus PPPK, PNS, atau mereka yang baru selesai mengenyam pendidikan kedokteran," katanya.
Selain itu, pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) agar penerima beasiswa dokter spesialis dari Kepri bisa diprioritaskan masuk kampus-kampus terbaik di tanah air, khususnya yang menyediakan pendidikan kedokteran spesialis.
"Peraih beasiswa dokter spesialis akan menempuh pendidikan sekitar empat tahun, yang rencananya dimulai pada tahun 2026," ujarnya.
Ia mengatakan perkiraan biaya pendidikan dokter spesialis menelan anggaran Rp200 juta per orang per tahun. Jika lama pendidikan empat tahun maka kebutuhan anggaran per orang Rp800 juta.
Baca juga: Pemprov Kepri gelar pelatihan instalasi listrik dan las teralis
Ia mengatakan pengadaan dokter spesialis di Karimun sebagai mendesak, mengingat salah satu persoalan terkait dengan pelayanan di rumah sakit di daerah itu kekurangan dokter spesialis.
"Dokter spesialis diperlukan guna menangani kasus medis yang kompleks dan spesifik yang tidak bisa ditangani oleh dokter umum," demikian Iskandarsyah.
Baca juga:
PSDKP Batam pastikan proyek reklamasi di Lingga masih disegel
Satpolairud Karimun bagikan jaket pelampung kepada nelayan
Komentar