Tanjungpinang (ANTARA) - BPS mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) selama Maret 2025 menunjukkan tren naik sebesar 2,54 persen, yaitu dari 125.700 kunjungan pada Februari 2025 menjadi 128.891 kunjungan.
Kepala BPS Kepri Margaretha Ari Anggorowati mengatakan peningkatan jumlah kunjungan wisman periode Maret 2025 dibandingkan Februari 2025 dipicu meningkatnya jumlah kunjungan wisman ke Kabupaten Bintan sebesar 79,51 persen dan Kota Tanjungpinang sebesar 27,42 persen.
"Jumlah kunjungan wisman terbanyak menurut pintu masuk, yaitu Kota Batam sebanyak 100.279 kunjungan, disusul Kabupaten Bintan 17.619 kunjungan, Kabupaten Karimun 5.773 kunjungan, Kota Tanjungpinang 5.218 kunjungan, dan Lainnya sebanyak dua kunjungan," kata Margaretha di Tanjungpinang, Jumat.
Pada Maret 2025, jumlah kunjungan wisman ke Kepri didominasi warga berkebangsaan Singapura sebanyak 64.166 kunjungan.
Kemudian, disusul warga Malaysia
24.372 kunjungan, Tiongkok 6.184 kunjungan, India 4.432 kunjungan, Philipina 2.580 kunjungan, Jepang 1.548 kunjungan, Inggris 1.540 kunjungan, Korea Selatan 1.501 kunjungan, Amerika 1.244 kunjungan, Australia 1.069 dan Lainnya sebanyak 20.255 kunjungan.
"Kontribusi dari wisman sepuluh negara tersebut yaitu 84,29 persen dari total seluruh kunjungan wisman selama bulan Maret 2025," ungkapnya.
Sementara, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Kepri pada bulan Maret 2025 mencapai rata-rata 40,89 persen, atau turun 1,12 poin dibanding TPK Februari 2025 sebesar 42,01 persen.
Pada Maret 2025, lanjut Margaretha, TPK hotel berbintang di Kepri lebih tinggi 7,33 poin dibanding dengan TPK hotel berbintang secara nasional, di mana rata-rata TPK nasional sebesar 33,56 persen.
Sedangkan rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di Kepri selama bulan Maret 2025 adalah 1,98 malam, lebih tinggi 0,16 poin jika dibanding dengan rata-rata lama menginap tamu pada Februari 2025.
"Pada Maret 2025, rata-rata lama menginap tamu Indonesia mencapai 1,89 malam atau lebih rendah 0,20 poin dibanding dengan rata-rata lama menginap tamu Asing yang mencapai 2,09 malam," katanya pula.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kepri Guntur Sakti menyampaikan performa kunjungan wisman periode Februari dan Maret 2025 sangat bagus dan menunjukkan tren kenaikan di empat pintu masuk utama.
Kenaikan itu masih dipicu adanya insentif regulasi dari pemerintah pusat, melalui Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) yang menghadirkan dua kebijakan relaksasi visa pada periode Oktober dan Desember 2024, yaitu bebas visa kunjungan bagi pemegang permanent resident (PR) Singapura dan pemberlakuan short term visa atau visa kunjungan singkat dengan lama tinggal tujuh hari dan biaya Rp250.
"Kebijakan regulasi visa khusus ini buat semakin memperkuat posisi dan daya saing Kepri sebagai kawasan wisata perbatasan andalan di tanah air," ujar Guntur.
Ia berharap pada periode April 2025, tren kunjungan wisman Kepri terus meningkat karena selain adanya relaksasi visa, juga dipicu oleh depresiasi rupiah terhadap dolar sehingga wisatawan asing akan mendapatkan affordable Luxery datang ke Kepri.
Selain itu, lanjut Guntur, Gubernur Kepri Ansar Ahmad sedang memperjuangkan skema pengembangan bebas visa bagi entitas tertentu pemegang izin tinggal tetap lainnya di Singapura untuk menjadikan ekosistem pariwisata Kepri lebih kompetitif.
"Semoga Kementerian Imigrasi merespon dengan baik usul Kepri ini sebagai sebuah kebijakan strategis non fiskal, sehingga angka kunjungan wisman semakin meningkat dari tahun ke tahun serta berdampak positif pada perekonomian daerah ini," demikian Guntur.
Komentar