Menteri Investasi buat desk khusus pelayanan akselerasi investasi di Batam

Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani membuat desk khusus sebagai pusat pelayanan guna mengakselerasi dan menarik lebih banyak minat investasi di Kota Batam Kepulauan Riau.

Pembuatan desk tersebut dikukuhkan dalam penandatanganan nota kesepahaman antara BKPM, Pemerintah Kota Batam, dan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (KPBPB Batam) di Jakarta, Selasa.

Menteri Rosan menjelaskan, melalui desk tersebut dirinya akan menempatkan pejabat BKPM di Batam guna memastikan proses investasi di wilayah tersebut berjalan lancar.

"Jadi ada desk peningkatan realisasi investasi di KPBPB Batam ini, dengan harapannya semuanya bisa lebih terakselerasi dan bisa memperkuat pelayanan investasi yang akan masuk ke Batam," kata dia.

Dikatakan dia, kerja sama tersebut merupakan bentuk komitmen pihaknya untuk lebih menarik minat investasi di Tanah Air, mengingat target penanaman modal selama lima tahun ke depan mencapai Rp13.032 triliun.

Sementara itu Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyampaikan, pada 2024 pertumbuhan ekonomi Batam tercatat sebesar 6,69 persen, melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional 5,03 persen.

Pertumbuhan ini tidak hanya mencerminkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi di berbagai sektor, terutama industri manufaktur, perdagangan, dan jasa pendukung kawasan.

Dikatakan dia, peningkatan ini juga berkaitan erat dengan upaya perbaikan tata kelola kawasan yang terus digencarkan. Di sisi lain, realisasi investasi Batam pada tahun yang sama mencapai Rp42,26 triliun atau meningkat 31,17 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kenaikan ini berkontribusi pada penciptaan ribuan lapangan kerja baru yang tersebar di berbagai bidang. Selain itu, adanya peningkatan investasi ini turut mencerminkan kepercayaan dari pelaku usaha terhadap iklim investasi di Batam .

"MoU yang kita tandatangani bersama ini menjadi pintu pembuka untuk lebih tumbuh kembangnya investasi di Kota Batam, karena beberapa waktu yang lalu Batam pernah tumbuh di angka bahkan sampai 11 persen," katanya.