Kata Defisit Kini Populer di Tanjungpinang

id Kata,Defisit,Kini,Populer,Tanjungpinang,anggaran,wali,kota,lis,darmansyah

Defisit anggaran disebabkan dana yang diterima Tanjungpinang dari pusat jauh berkurang, meleset dari target. Ditambah lagi permasalahan DBH yang belum distor Pemprov Kepri kepada Pemkot Tanjungpinang

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Kata defisit pada beberapa pekan ini populer di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, karena hampir setiap hari dimuat media massa, terutama pemberitaan mengenai kekurangan anggaran pemerintah daerah.

Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah, dalam acara "Ngopi Bareng AJI" di kedai kopi Kota Tanjungpinang, Kamis, mengatakan kata defisit tidak hanya digunakan birokrat, jurnalis, pengusaha dan politikus, melainkan sudah merambah ke anak-anak.

"Dimulai dari defisit anggaran, karena terus menjadi bahan pembicaraan yang hangat, mendadak populer. Bahkan anak-anak pun menggunakan, salah satunya ketika uang jajan dikurangi, dengan kalimat defisit uang jajan," ujar Lis tersenyum.

Dia mengemukakan permasalahan defisit anggaran menjadi konsumsi seluruh elemen masyarakat karena pengaruhnya sangat besar. Apalagi 52 persen struktur anggaran daerah digunakan untuk pembangunan.

"Defisit anggaran disebabkan dana yang diterima Tanjungpinang dari pusat jauh berkurang, meleset dari target. Ditambah lagi permasalahan DBH yang belum distor Pemprov Kepri kepada Pemkot Tanjungpinang," ujarnya.

Menurut dia, animo masyarakat dalam menyerap informasi cukup tinggi, terlepas informasi yang diterima itu benar atau tidak.

Ketika sudah memasuki wilayah politis, maka pemerintah harus berhati-hati membicarakan permasalahan itu.

Bila pemerintah sedikit salah menyampaikan informasi atau yang mendengar informasi itu tidak memahami informasi tersebut, maka dapat menimbulkan permasalahan baru. Permasalahan itu lahir dari informasi miring yang mudah menyebar di Tanjungpinang.

"Saya alami sendiri. Insya Allah itu dapat diartikan sebagai janji. Saya mengatakan insya Allah, tetapi ketika tidak atau belum direalisasikan, saya malah dituduh ingkar janji," ujarnya.

Terkait penyebaran dan penerimaan informasi, Tanjungpinang, unik dibandingkan dengan Batam. Di Tanjungpinang, segala permasalahan yang menjadi konsumsi publik, dibahas secara politik, dan mudah menyebar.

"Terlepas benar atau tidaknya informasi tersebut, yang pasti berdasarkan survei, Tanjungpinang menjadi perbincangan politik yang lebih tinggi dibanding Batam," katanya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE