Lingga (Antara Kepri) - Ratusan pesepada dari negara Malaysia dan Singapura menjelajahi rute wisata di Pulau Singkep, dalam agenda perhelatan Tamadun Melayu Sedunia di Kabupaten Lingga Provinsi Kepuluaran Riau.
"Kegiatan ini masih dalam satu paket dengan perhelatan hari jadi Kabupaten Lingga dan tamadun Melayu," kata Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar kepada Antara usai melepas para pesepeda di area jalan perusahaan Dabosingkep, Senin.
Dengan kegiatan ini, para peserta dari dua negara tetangga ini diharapkan dapat memperkenalkan keindahan panorama Pulau Singkep kepada dunia luar khususnya negara tetangga agar menjadikan Kabupaten Lingga sebagai tujuan utama untuk berwisata. Selain dari dua negara tersebut, beberapa peserta lokal dari komunitas sepeda di Kabupaten Lingga juga ikut ambil bagian.
Disampaikan Muhammad Nizar selain melepas para peserta sepeda, Bupati Lingga pada hari yang sama juga melepas para peserta pendakian gunung daik di Desa Panggak Darat yang ditaja dengan Festival gunung Daik. "Bupati di waktu yang sama juga melepas para pendaki gunung daik," jelasnya.
Sementara itu salah satu peserta kegiatan dari Malaysia Razak saat tiba di jalur finis di Pantai Nusantara Desa Tanjungharapan Kecamatan Singkep mengatakan, dirinya bersama rekan-rekan sangat menikmati keindahan alam Pulau Singkep yang masih sangat alami baik itu wisata pantainya maupun air terjun dan air panas.
"Kami menempuh rute sekitar belasan kilometer, tadi kita ke Batu berdaun, air panas dan air terjun dan finis di pantai," jelasnya.
Kegiatan ini juga dibantu oleh jajaran dari Polres Lingga dan Lanal Dabosingkep, terlihat beberapa petugas dari Polres Lingga terus mengawal para pesepada ini mulai dari star di Jalan Pahlawan Dabosingkep hingga finis di Pantai Indah Sergang.
Selain melakukan kegiatan bersepeda, para wisatawan dari Singapura, Malaysia, Brunai dan Australia ini juga mengadakan kegiatan sosial kepada warga Singkep dan kegiatan perlombaan mewarnai di Sekolah Dasar (SD) Lapangan Bakti Kecamatan Singkep sebagai wujud perkenalan budaya Melayu kepada anak-anak sekolah dasar. (Antara)
Editor: Rusdianto
Komentar