Karimun (Antaranews Kepri) - Pemerintah Kabupaten Karimun enggan menggunakan kapal wisata bantuan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yang direncanakan untuk menunjang pengembangan obyek wisata air panas di Kecamatan Buru.
"Kapal itu tidak bisa difungsikan. Kondisinya tidak memungkinan untuk digunakan," kata Bupati Karimun, Aunur Rafiq di Tanjung Balai Karimun, Jumat.
Aunur Rafiq tidak menyebutkan secara spesifik kondisi kapal. Namun sejak diserahkan Pemprov Kepri pada 2016, kapal tersebut tidak pernah digunakan sebagai sarana transportasi wisatawan.
Pemerintah daerah, kata bupati, akan berupaya mencarikan solusi agar objek wisata di Kecamatan Buru ramai dikunjungi wisatawan.
"Solusinya kita benahi dulu, mana yang menjadi prioritas itu yang kita dahulukan. Masalah infrastruktur yang paling penting, seperti jalan yang sudah kita benahi secara bertahap," kata dia.
Pemerintah daerah, kata dia, membuka ruang bagi dunia usaha untuk berinvestasi dalam pengembangan sektor pariwisata.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Karimun Zamri mengatakan, kapal bantuan Pemprov Kepri sedang dalam perbaikan atau naik dok.
"Kapal itu naik dok. Dan memang belum pernah kita gunakan," kata dia.
Menurut Zamri, bentuk dan spesifikasi kapal wisata tersebut tidak cocok digunakan untuk mengangkut wisatawan.
"Tahun lalu, kami memang sudah menyiapkan anggaran untuk operasional kapal itu. Tapi, kapalnya tidak bisa difungsikan untuk mengangkut wisatawan," ujarnya.
Kapal wisata bantuan Pemprov Kepri tersebut semula akan digunakan untuk menunjang Program Destinasi Wisata 8 jam yang digagas almarhum Syuryaminsyah yang kala itu menjabat Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Karimun.
Kapal tersebut direncanakan akan mengangkut wisatawan dari Tanjung Balai Karimun menuju Kecamatan Buru untuk mengunjungi sejumlah objek wisata, seperti Masjid Raja Abdul Gani, masjid tertua di Karimun, Tapak Badang, sumber air panas di Tanjunghutan dan objek wisata lainnya.
Komentar