Batam (Antaranews Kepri) - Sebanyak 800 pelajar se-Kota Batam, Kepulauan Riau, mengikuti kampanye "Kilau Generasi Bebas HIV dan AIDS" yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Dataran Engku Putri, Batam, Selasa.
Pelaksana Tugas Deputi Perlindungan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Sri Danti Anwar, mengatakan hingga saat ini, pemahaman masyarakat terhadap HIV/AIDS masih kurang, sehingga perlu dilakukan berbagai kampanye dan sosialisasi.
Menurut dia, akibat pemahaman yang kurang, maka masyarakat menjadikan penyakit itu sebagai momok. Penderitanya juga mengalami diskriminasi.
Ia menjelaskan masalah utama penanganan HIV dan AIDS adalah melakukan upaya pencegahan dini yang sulit, karena pengidap HIV/AIDS tidak mau atau tidak berani memeriksakan diri ke lembaga layanan.
"Inilah yang menyebabkan terjadinya penularan hingga di usia kalangan anak, bahkan sampai bayi atau janin yang berada di dalam kandungan," kata dia.
Hal itu pula yang menyebabkan jumlah penderita HIV/AIDS dari tahun ke tahun selalu bertambah, baik pada orang dewasa maupun anak.
"Pengidap terbanyak pada usia produktif antara 20-30 tahun. Di Indonesia pada tahun 2016 tercatat lebih 36,7 juta jiwa penderita HIV dan AIDS. Penyebab tertinggi hubungan heteroseksual. Jumlah penderita laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan, yakni 65 berbanding 35," kata dia.
Ia berharap, kampanye di Batam dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap isu HIV dan AIDS.
"Melalui rangkaian kampanye ini dapat menggugah dan meningkatkan kepedulian setiap individu, orang tua, keluarga, masyarakat, dunia dan anak serta pemerintah pusat dan daearah," kata dia.
Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan kampanye HIV dan AIDS di Batam penting, mengingat tingginya arus lalu lintas manusia di kota yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia itu.
"Bagi Batam sebagai daerah perbatasan, agenda ini memiliki urgensi. Batam sebagai kota MICE, berbagai acara dilaksanakan di sini sehingga lalu lintas orang cukup padat ke Batam," kata dia.
Terlebih lagi, kini Pemkot Batam tengah fokus untuk mengembangkan destinasi wisata. Menurut dia, tingginya angka kunjungan wisman tentu rentan bagi penularan virus HIV.
Berdasarkan data Pemkot Batam, terdapat 600 orang yang teridentivikasi AIDS pada 2018. Sebanyak 206 di antaranya terjangkit virus HIV dan sebanyak 68 orang yang meninggal.
Ia mengatakan, orang tua memiliki peran utama memberi motivasi dan membentengi anak dengan memberikan pengetahuan dan ilmu agama.
"Tantangan ke depan bagi anak-anak Batam sangat luar biasa. Anak Batam dituntut memiliki kecakapan lebih dibanding kota lain. Tanggung jawab semua, baik pemerintah, orang tua untuk menciptakan generasi yang unggul. Diharapkan melalui kampanye ini anak-anak lebih mawas diri agar terhindar dari penyebaran virus ini," kata dia.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Batam Umiyati mengatakan Kampanye "Kilau Generasi HIV dan AIDS" diikuti pelajar Batam yang tergabung dalam Forum Anak Kota Batam. Selain Kampanye, pada siang harinya digelar Diskusi Publik Bebas HIV dan AIDS
800 pelajar Batam ikuti kampanye bebas HIV/AIDS
Inilah yang menyebabkan terjadinya penularan hingga di usia kalangan anak, bahkan sampai bayi atau janin yang berada di dalam kandungan
Komentar