Kompasbenua pamerkan foto Natuna tempo dulu

id Natuna, pameran foto, natuna tempo dulu

Kompasbenua pamerkan foto Natuna tempo dulu

Salah satu anggota Komunitas Pencinta Sejarah dan Budaya Natuna (Kompasbenua) saat mempersiapkan pameran sejarah dan karya lukisan murid SMP Negeri 1 Ranai, disejalankan dengan kegiatan launching senam sehat Pemuda Pancasila bersama Srikandi Pemuda Pancasila di Pantai Piwang, Ranai, Natuna, Sabtu (25/1) malam. (Antara Kepri/Cherman)

Ranai (ANTARA) - Komunitas Pencinta Sejarah dan Budaya Natuna (Kompasbenua) melakukan pameran foto sejarah dan karya lukis murid SMP Negeri 1 Ranai, Natuna.

"Tujuan kita mengedukasi masyarakat tentang sejarah, budaya Melayu Natuna, dan mengingat kembali kenangan para pendahulu, orang tua-tua kita pada saat membangun Natuna dari masa kemasa," Kata penggagas komunitas Kompasbenua, Ryannaldo kepada Antara di Pantai Piwang, Ranai, Natuna, Sabtu malam.

Komunitas yang bergerak dibidang sejarah tersebut telah mengumpul berbagai hasil karya foto dari berbagai sumber untuk dipamerkan.

"Tidak hanya sejarah, kami juga menghimpunkan cerita rakyat dan budaya setempat, khususnya bidang kesenian dan bahasa Melayu Natuna," jelasnya.

Lanjutnya, selama ini banyak cerita rakyat familiar di masyarakat hanya tentang Pulau Senua, padahal banyak lagi cerita dan sejarah tempat lain belum banyak diketahui publik.

"Banyak yang belum digali, termasuk ragam bahasa," kata Aldo.

Dijelaskannya, pameran ini untuk kedua kali mereka laksanakan, sebelumnya juga telah dilaksanakan di tempat yang sama pada awal Januari lalu.

"Selain memori dalam bentuk foto, kita juga menyuguhkan atraksi permainan rakyat tempo dulu, khususnya permainan anak," ungkapnya.

Melihat antusias masyarakat, kata dia, pada pameran sebelumnya semangat para anggota komunitas mereka semakin tinggi untuk mengumpulkan dokumentasi Natuna tempo dulu akhir-akhir ini.

"Kemarin kita dapat sambutan baik dari masyarakat, kali ini kita suguhkan lebih banyak lagi foto dari berbagai latar belakang, dan dari berbagai wilayah Natuna, termasuk Midai, Serasan dan lainnya," kata Aldo.

Ia beserta rekannya merasa bahagia melihat antusias masyarakat dengan hadirnya foto tersebut, terutama para kalangan usia lanjut.

"Ada kepuasan tersendiri bagi kami ketika melihat orang tua kami tersenyum melihat foto-foto lama mereka ada disini, bahkan mereka tidak tahu jika itu ada, kami senang lah," ujarnya dengan semangat.

Ia mengaku foto-foto tersebut banyak didapat dari media sosial dan portal dari berbagai belahan dunia tentang Natuna tempo dulu. 

"Pernah kita temukan dokumentasi dalam bentuk foto dan tulisan dari salah satu web Australia, bahwa mereka menyebutkan dalam keterangan foto itu Natuna bagian dari wilayah Kuching, itu bagian dari sejarah perlu kita luruskan, tetapi tidak kita pungkiri juga jika mereka menganggap begitu, karena dilihat dari jalur perekonomian kita pada saat itu memang erat kaitanya dengan Kuching (Sarawak)," jelas Aldo. 

Tidak hanya itu, bahkan dokumentasi pasukan Jepang untuk pertama kali mendarat di Serasan, Natuna, dalam bentuk foto juga telah mereka dapatkan.

Anggota Kompasbenua kebanyakan kalangan siswa siswi sekolah dan mahasiswa itu juga membuka diri bagi masyarakat yang ingin memamerkan dokumentasi apa pun tentang Natuna tempo dulu dalam bentuk foto bersama mereka.

"Kami mempersilahkan untuk menghubungi kami, terutama yang berada diluar Ranai, bisa upload di Instagram @natoena_doeloe, kirim kesini aja, nanti akan kita print, lalu kita pamerkan, lengkapi dengan keterangan," himbaunya.

Sementara, ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Natuna, Fadillah menyambut baik kegiatan tersebut, karena ikut menyemarakkan rangkaian acara launching senam sehat yang diadakan Pemuda Pancasila.

"Kita melibatkan berbagai pihak, tujuannya menjalin silahturahmi antara Ormas, OKP, Komunitas, pemerintah daerah, FKPD dan lainnya," kata Fadillah.

Selain mendukung  program "Menuju Natuna Sehat", kegiatan juga bertujuan untuk sosialisai pemamfaat fasilitas umum yang telah dibangun pemerintah untuk dimanfaatkan, khususnya taman pantai Piwang.

"Meski kegiatan sederhana, namun yang terpenting semangatnya," ujar Fadillah.

Rangkaian kegiatan, dikatakannya, disamping swadaya masyarakat, pemuda, komunitas, ada pula sumbangan dari berbagai pihak.

"Ini bagian dari launching program senam sehat pada Minggu pagi pukul 6.30 WIB, selain swadaya pemuda, sumbangan masyarakat, komunitas dan pegadaian, walau pun hanya dalam bentuk air minum, namun semangatnya ini yang paling penting," kata Fadillah.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE