Jenderal Komar "Manusia Tinju", siap pimpin PB Pertina

id Natuna, tinju, olahgara tinju, egy masadiah

Jenderal Komar "Manusia Tinju",  siap pimpin PB Pertina

Mayjen (Purn) Komaruddin Simanjuntak (HO-Antara Kepri/Cherman)

Natuna (ANTARA) - Seorang mantan atlet tinju Indonesia Syamsul Anwar mengatakan minimnya prestasi tinju di Tanah Air, salah satu penyebabnya adalah langkanya turnamen tinju amatir di Tanah Air. 

Karenanya, PB Pertina harus berbenah. Salah satunya dengan memperbaiki kinerja organisasi. Nah, menjelang Munas PB Pertina 2020, sejumlah pengurus sudah mulai melirik-lirik calon Ketum PB Pertina. 

Sabtu (18/7/2020), sejumlah pengurus cabang Pertina menyepakati munculnya satu sosok yang mereka harapkan berkenan memimpin PB Pertina. Sosok yang dimaksud adalah Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak.

Per Sabtu kemarin, sedikitnya 22 pengurus provinsi sudah menyatakan dukungannya kepada Jenderal Komar. Sedangkan 4 provinsi lagi dikabarkan sudah siap untuk  bergabung. Sumber di lingkungan Pertina menyebutkan, hanya satu provinsi yang belum menyatakan bergabung. “Itu kita maklumi, karena mungkin jauh dari Jakarta. Provinsi itu adalah Nusa Tenggara Timur,” ujar seorang pengurus Pertina.

Ketika dikonfirmasi hal itu, Mayjen (Purn) Komaruddin Simanjuntak membenarkan. Dirinya diminta para pengurus provinsi Pertina untuk duduk menjadi Ketua PB Pertina periode 2020 – 2024. Termasuk, ia membenarkan juga ihwal 22 pengurus, ditambah menyusul 4 pengurus provinsi lain yang sudah mendukungnya menjadi Ketua PB Pertina.

“Saya juga mendapat informasi yang sama. Bahwa pengurus Pertina NTT belum menyatakan dukungannya kepada saya. Saya maklum, dan saya akui belum pernah bertegur sapa. Kalau sudah bertegur sapa, setidaknya menjadi lebih kenal,” ujar pria berkumis lebat itu.

Ditanya kesiapannya memimpin PB Pertina, secara diplomatis Komaruddin Simanjuntak menjawab, “Tidak ada istilah tidak siap, jika itu merupakan kehendak mayoritas pengurus daerah. Terlebih ini untuk kemajuan tinju amatir di Indonesia,” ujarnya.

Dari penelusuran rekam jejaknya, Jenderal Komar adalah “Manusia Tinju” sejati. Ia  memiliki gagasan yang luar biasa ketika menggelar pertandingan tinju pro di atas kapal tongkang di Siring Martapura, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 9 Oktober 2011.

“Tinju di atas kapal tongkang adalah tinju pro. Waktu itu terbuka di atas sungai. Petinju Jakarta datang dan main,” katanya.

Itu merupakan kejuaraan Indonesia kelas terbang di atas kapal tongkang yang pertama dan satu-satunya di dunia. Belum pernah ada pertandingan tinju di atas kapal tongkang.

Boxing in the Martapura Riverside ditangani oleh Non-M Promotion yang berkantor di Kebon Jeruk, Tamansari, Jakarta. Penata tanding Syaripudin Lado. Juara Indonesia Espnus Sabu (R.E. Boxing Minahasa Utara) mempertahankan gelar melalui pertarungan 12 ronde melawan penantang Ruben Manakane (Nelson Nainggolan Jakarta). Wasit dan hakimnya adalah anggota Marinir dari Cilandak, Jakarta.

Bagi Komaruddin Simanjuntak, tinju pro dan tinju amatir sama senangnya. Mantan Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) II/Sriwijaya ini sangat mengenal sejumlah mantan petinju top amatir seperti Ferry Moniaga, Frans van Bronskhorst.

Komaruddin Simanjuntak dikenal dengan ciri “pukul dulu urusan belakang” atau PDU, dalam kata arti positif. Urusan dukungan (finansial) dipikirkan kemudian.

Jenderal bintang dua purnawirawan ini selama pengabdiannya selalu siap melaksanakan perintah pimpinan dan tidak pernah menolak atau membantah.

Komaruddin Simanjuntak dengan tegas mengatakan ”tidak boleh mati berkali-kali” yang artinya, dalam melaksanakan pengabdian ini tidak pernah mengatakan ”aduh mati aku, aduh dari mana dananya, aduh mati aku”. Saya tidak pernah mengeluh, tapi mencari solusi bagaimana melakukan yang terbaik.”

Komaruddin Simanjuntak adalah mantan Ketua Pengprov Pertina Kalimantan Selatan. Komaruddin pernah Komandan Korem 101/Antasari dan terakhir Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana.

Jenderal bintang dua purnawirawan ini telah didorong oleh sejumlah provinsi untuk maju dalam pemilihan Ketua Umum PP Pertina 2020-2024. “Lantaran sudah diminta aku siap maju,” kata pria rendah hati ini.

Komaruddin Simanjuntak adalah kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, 10 Januari 1960. Sejak kecil sudah suka dengan olahraga tinju. “Aku bukan petinju tapi pengemar tinju,” kata Komaruddin Simanjuntak di Cijantung, Jakarta, dihubungi melalui ponselnya, Minggu (19/7/2020) siang.

Pematang Siantar, kota kelahiran Komaruddin Simanjuntak, memang dikenal banyak melahirkan atlet tinju ternama. Dulu ada petinju kelas menengah bernama Jonathan Silitonga dan yang paling melegenda sudah tentu Syamsul Anwar Harahap, yang berhasil merebut medali emas kelas welter ringan Piala Presiden pertama pada 1976 sekaligus petinju terbaik. Satu tahun kemudian Syamsul merebut medali emas kelas welter ringan melalui Kejuaraan Asia VII/1977.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE