Natuna (ANTARA) - Tradisi mengarak bunga telur dalam pawai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kecamatan Serasan dan Pulau Subi , Kabupaten Natuna, Kepri pada tahun ini tidak dapat dilaksanakan karena alasan mencegah penyebaran COVID-19.
"Ada himbauan dari pihak kepolisian untuk tidak melakukan pawai, kita hanya mengadakan ceramah agama, zikir dan makan bersama di masjid saja", kata Junaidi, Ketua Umum Masjid Al-Furqan Kecamatan Serasan, Natuna, Rabu.
Peringatan Maulid Nabi dengan mengarak bunga telor dan kue "Dong" serta melakukan zikir bersama hingga makan bersama satu kampung kerap dilakukan bahkan telah menjadi tradisi masyarakat Pulau Serasan.
"Meskipun dilakukan di masjid kita tetap menerapkan protokol kesehatan", lanjut Junaidi.
Peringatan Maulid Nabi jatuh pada tanggal 29 Oktober 2020. Di Indonesia, Maulid Nabi merupakan hari libur nasional dan bagi warga Serasan, selain syiar agama, tradisi tersebut juga merupakan daya tarik wisata.
Sementara warga Kecamatan Subi tetap melakukan tradisi peringatan Maulid Nabi seperti biasa selama tiga hari berturut turut mulai besok.
"Kami biasanya melakukan peringatan dengan melakukan zikir, arakan makanan tiap kampung dan makan bersama di Masjid, mulai besok di Desa Subi, Jumat Desa Meliyah dan pada Sabtu di Desa Subi Besar", kata tokoh masyarakat Subi, Darmazi.
Ia juga mengatakan saat ini kondisi Kecamatan Pulau Subi masih berstatus zona hijau, namun meskipun demikian perayaan Maulid Nabi dilakukan terbatas secara bergantian tiap wilayah dan tetap menerapkan protokol kesehatan sebagaimana himbauan pemerintah setempat.
Tradisi pawai Maulid Nabi menjadi hal yang sangat ditunggu para sebagian warga Natuna, khususnya masyarakat Kecamatan Kepulauan Subi dan Serasan.
#satgascovid-19 #ingatpesanibu
Komentar