Polda Riau selidiki politik uang di Pilkada Inhu
Pekanbaru (ANTARA) - Kepolisian Daerah Riau tengah menyelidiki dugaan politik uang yang diduga terjadi di Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
"Tadi pagi kami mendapat laporan di Inhu adanya dugaan politik uang yang hari ini sedang kita lakukan verifikasi, akan segera diproses," kata Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Rabu.
Secara keseluruhan, ia mengatakan hari pemungutan suara di Pilkada yang berlangsung serentak di sembilan kabupaten dan kota di Riau berlangsung kondusif. Ia mengatakan kesiapan personel TNI Polri melakukan penjagaan di tiap tempat pemungutan suara (TPS) dengan dukungan aplikasi "Dashboard Lancang Kuning".
Aplikasi yang dikembangkan oleh Polda Riau tersebut sejati-nya didesain untuk monitoring kebakaran hutan dan lahan, namun untuk pengamanan Pilkada tetap bisa digunakan karena didukung dengan titik koordinat dan petugas bisa melaporkan kondisi keamanan secara cepat dengan aplikasi tersebut.
"Kesiapsiagaan Personil TNI-Polri dalam melaksanakan Pengamanan TPS, dimana khusus personel Polri Jajaran Polda Riau dalam melakukan pengamaman TPS dilakukan monitoring melalui dukungan Aplikasi Dashboard Lancang Kuning berdasarkan titik koordinat," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, mengatakan kondisi hari pemungutan suara secara umum kondusif di Riau. Ia mengatakan sudah melakukan peninjauan untuk memastikan berjalan-nya protokol kesehatan dan pelaksanaan Pilkada di tengah pandemik COVID-19.
"Tujuan kita turun ke daerah untuk melihat proses pelaksanaan pencoblosan apakah sudah menerapkan protokol kesehatan dan memastikan masyarakat menggunakan hak pilihnya sesuai aturan," demikian Edy Natar.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau, Ilham Yasir, menambahkan seluruh TPS selesai melakukan pemungutan suara pada pukul 13.00 WIB. Hak pilih pasien COVID-19 juga tetap terjamin karena anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS mendatangi pasien COVID-19 menggunakan hazmat ke rumah pasien yang isolasi mandiri di rumah.
"Tadi pagi kami mendapat laporan di Inhu adanya dugaan politik uang yang hari ini sedang kita lakukan verifikasi, akan segera diproses," kata Kapolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Rabu.
Secara keseluruhan, ia mengatakan hari pemungutan suara di Pilkada yang berlangsung serentak di sembilan kabupaten dan kota di Riau berlangsung kondusif. Ia mengatakan kesiapan personel TNI Polri melakukan penjagaan di tiap tempat pemungutan suara (TPS) dengan dukungan aplikasi "Dashboard Lancang Kuning".
Aplikasi yang dikembangkan oleh Polda Riau tersebut sejati-nya didesain untuk monitoring kebakaran hutan dan lahan, namun untuk pengamanan Pilkada tetap bisa digunakan karena didukung dengan titik koordinat dan petugas bisa melaporkan kondisi keamanan secara cepat dengan aplikasi tersebut.
"Kesiapsiagaan Personil TNI-Polri dalam melaksanakan Pengamanan TPS, dimana khusus personel Polri Jajaran Polda Riau dalam melakukan pengamaman TPS dilakukan monitoring melalui dukungan Aplikasi Dashboard Lancang Kuning berdasarkan titik koordinat," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, mengatakan kondisi hari pemungutan suara secara umum kondusif di Riau. Ia mengatakan sudah melakukan peninjauan untuk memastikan berjalan-nya protokol kesehatan dan pelaksanaan Pilkada di tengah pandemik COVID-19.
"Tujuan kita turun ke daerah untuk melihat proses pelaksanaan pencoblosan apakah sudah menerapkan protokol kesehatan dan memastikan masyarakat menggunakan hak pilihnya sesuai aturan," demikian Edy Natar.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau, Ilham Yasir, menambahkan seluruh TPS selesai melakukan pemungutan suara pada pukul 13.00 WIB. Hak pilih pasien COVID-19 juga tetap terjamin karena anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS mendatangi pasien COVID-19 menggunakan hazmat ke rumah pasien yang isolasi mandiri di rumah.
Komentar