Yayasan Tamaria Royal Internasional adakan pelatihan menghias kue
Batam (ANTARA) - Yayasan Tamaria Royal Internasional melaksanakan pelatihan mendekorasi kue melalui kegiatan pelatihan keterampilan dan kewirausahaan mandiri kaum perempuan di Provinsi Kepri 2021 di Palm Spring, Nongsa, Batam, Jumat (31/12).
"Kegiatan Cake Decorations ini didukung penuh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kepri", kata Ketua Yayasan Tamaria Royal Internasional, Nova.
Kegiatan melibatkan puluhan peserta dari berbagai kalangan perempuan tersebut disambut baik oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kepri yang juga hadir dalam kegiatan tersebut Kasi Penguatan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan, Suherlina.
Ia mengatakan, tujuan kegiatan sebagai wawasan seni kulinar kepada pecinta kuliner terutama seni menghias kue atau cake.
Memberi gambaran bagaimana cara pemasaran/promosi untuk penjualan menghias cake serta meningkatkan kecintaan masyarakat untuk mengolah kue menjadi makanan yang dibutuhkan di hari-hari besar seperti ulang tahun, pernikahan dan lain-lain.
Adapun peserta semunat dan prlatihan yaitu kaum ibu di Kota Batam dan Provinsi Kepulauan Riau baik ibu rumah tangga maupun wirausaha yang bergerak dibidang kuliner kue.
"Dengan kegiatan ini bisa menambah dan meningkatkan perekonomian ibu - ibu semua, perempuan rentan kekerasan dan psikis karena itu kita perbanyak ilmu agar akan lebih mandiri serta akan lebih dihargai", kata Suherlina.
Ia juga mengatakan sebuah daerah akan maju dan berkembang, serta menurunkan tingkat kekerasan atas perempuan jika mayoritas perempuannya dapat berekonomi secara mandiri.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kepri, Sorajudin Nur saat menghadiri kegiatan tersebut dan sekaligus sebagai motivator bagi para peserta pelatihan.
"Kita pernah bertemu dan mereka minta dukungan dan fasilitasi kegiatan pelatihan bidang kuliner nusantara dan ini perlu dukungan kita semua pihak, baik DPRD maupun pemerintah dalam melestarikan budaya yang ada di Indonesia", kata Sirajudin Nur.
Ia mengatakan, kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berusaha para kaum perempuan dan akan terus didukung agar terciptanya kemandirian ekonomi dan menghidupkan UMKM di Kepulauan Riau.
"Jangan menyerah karena ekonomi, kita terus berjuang, bersyukur itu kuncinya, tidak ada hidup senang terus", ujar Sirajudin Nur saat memberikan motivasi kepada peserta.
Lanjutnya, kita "bunuh kemiskinan" dengan ilmu karena ilmu akan mendatangkan uang dan karena ilmu pula kualitas manusia akan diukur atau kualitas sumberdaya manusianya meningkat.
"Tahun ini kita buat tujuh pelatihan seperti ini, sebelumnya pelatihan pembuatan Mie Tarempa dan 37 gerobak yang saya bagikan telah beroperasi. Selain pelatihan Mie Tarempa, juga dilakukan pelatihan Nasi Lemak, saya punya jabatan cuma lima tahun, manfaatkan saya selama menjabat dan itu tidak merugikan saya, ini uang ibu - ibu semua juga, tekat saya selama menjabat saya akan memberdayakan orang, saya bantu ilmu itu lebih baik", kata Sirajudin Nur.
Meyakinkan para peserta, Sirajudin Nur juga menceritakan bahwa Ia dibesarkan dari hasil usaha jualan kue yang dilakukan oleh orang tuanya.
"Sebelas tahun ibu saya jual kue demi perjuangan nasib anak - anaknya, dan alhamdulillah saat ini ibu saya bisa mau apa saja bisa, karena itu kita selalu bersyukur. Hari ini bisa saja kita bukan siapa - siapa, namun masa depan kita tidak tahun kita jadi apa, karena itu kita jangan pernah berhenti belajar", pungkasnya.
Kegiatan diikuti antusias oleh para peserta dan berakhir dengan pembagian bingkisan bahan pembuatan kue kepada seluruh peserta.
"Kegiatan Cake Decorations ini didukung penuh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kepri", kata Ketua Yayasan Tamaria Royal Internasional, Nova.
Kegiatan melibatkan puluhan peserta dari berbagai kalangan perempuan tersebut disambut baik oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kepri yang juga hadir dalam kegiatan tersebut Kasi Penguatan Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan, Suherlina.
Ia mengatakan, tujuan kegiatan sebagai wawasan seni kulinar kepada pecinta kuliner terutama seni menghias kue atau cake.
Memberi gambaran bagaimana cara pemasaran/promosi untuk penjualan menghias cake serta meningkatkan kecintaan masyarakat untuk mengolah kue menjadi makanan yang dibutuhkan di hari-hari besar seperti ulang tahun, pernikahan dan lain-lain.
Adapun peserta semunat dan prlatihan yaitu kaum ibu di Kota Batam dan Provinsi Kepulauan Riau baik ibu rumah tangga maupun wirausaha yang bergerak dibidang kuliner kue.
"Dengan kegiatan ini bisa menambah dan meningkatkan perekonomian ibu - ibu semua, perempuan rentan kekerasan dan psikis karena itu kita perbanyak ilmu agar akan lebih mandiri serta akan lebih dihargai", kata Suherlina.
Ia juga mengatakan sebuah daerah akan maju dan berkembang, serta menurunkan tingkat kekerasan atas perempuan jika mayoritas perempuannya dapat berekonomi secara mandiri.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kepri, Sorajudin Nur saat menghadiri kegiatan tersebut dan sekaligus sebagai motivator bagi para peserta pelatihan.
"Kita pernah bertemu dan mereka minta dukungan dan fasilitasi kegiatan pelatihan bidang kuliner nusantara dan ini perlu dukungan kita semua pihak, baik DPRD maupun pemerintah dalam melestarikan budaya yang ada di Indonesia", kata Sirajudin Nur.
Ia mengatakan, kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berusaha para kaum perempuan dan akan terus didukung agar terciptanya kemandirian ekonomi dan menghidupkan UMKM di Kepulauan Riau.
"Jangan menyerah karena ekonomi, kita terus berjuang, bersyukur itu kuncinya, tidak ada hidup senang terus", ujar Sirajudin Nur saat memberikan motivasi kepada peserta.
Lanjutnya, kita "bunuh kemiskinan" dengan ilmu karena ilmu akan mendatangkan uang dan karena ilmu pula kualitas manusia akan diukur atau kualitas sumberdaya manusianya meningkat.
"Tahun ini kita buat tujuh pelatihan seperti ini, sebelumnya pelatihan pembuatan Mie Tarempa dan 37 gerobak yang saya bagikan telah beroperasi. Selain pelatihan Mie Tarempa, juga dilakukan pelatihan Nasi Lemak, saya punya jabatan cuma lima tahun, manfaatkan saya selama menjabat dan itu tidak merugikan saya, ini uang ibu - ibu semua juga, tekat saya selama menjabat saya akan memberdayakan orang, saya bantu ilmu itu lebih baik", kata Sirajudin Nur.
Meyakinkan para peserta, Sirajudin Nur juga menceritakan bahwa Ia dibesarkan dari hasil usaha jualan kue yang dilakukan oleh orang tuanya.
"Sebelas tahun ibu saya jual kue demi perjuangan nasib anak - anaknya, dan alhamdulillah saat ini ibu saya bisa mau apa saja bisa, karena itu kita selalu bersyukur. Hari ini bisa saja kita bukan siapa - siapa, namun masa depan kita tidak tahun kita jadi apa, karena itu kita jangan pernah berhenti belajar", pungkasnya.
Kegiatan diikuti antusias oleh para peserta dan berakhir dengan pembagian bingkisan bahan pembuatan kue kepada seluruh peserta.
Komentar