"Kita pada posisi tidak memfasilitasi yang akan tarwiyah, tapi juga tidak melarang," kata Arsad di Mekkah, Selasa.
Dinamakan hari tarwiyah (perbekalan), karena jamaah calon haji pada zaman Rasulullah SAW mulai mengisi perbekalan air di Mina, pada hari itu untuk perjalanan wukuf di Arafah.
Baca juga:
Dua calon haji asal Pekanbaru batal berangkat
PPIH sebut JCH Kepri di Tanah Suci dalam keadaan sehat
Lebih lanjut, Arsad mengatakan meski tidak memfasilitasi, pemerintah tidak abai dan akan menempatkan beberapa petugas untuk melakukan monitoring terkait kondisi jamaah.
Monitoring tetap dilakukan, karena jamaah haji tersebut merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang perlu perlindungan.
"Nanti kita berikan semacam surat pernyataan mereka siap dengan kelompok yang dibawanya," tambah dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemerintah tidak fasilitasi jamaah haji yang akan laksanakan tarwiyah
Komentar