Natuna terima penghargaan karena berhasil turunkan stunting

id stunting natuna,penurunan stunting,penanggulangan stunting

Natuna terima penghargaan karena berhasil turunkan stunting

Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna Boy Wijanarko (dua dari kanan) menerima penghargaan untuk kinerja penurunan stunting di Jakarta, Rabu (31/8/2022). (ANTARA/HO-Humas Pemda Natuna)

Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Natuna di Provinsi Kepulauan Riau menerima penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri karena dinilai berhasil menurunkan angka kasus stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.

Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna Boy Wijanarko mewakili pemerintah kabupaten menerima penghargaan yang diberikan berdasarkan penilaian kinerja pencegahan dan penurunan stunting tersebut di Jakarta, Rabu.

"Terima kasih kepada seluruh pihak terkait sehingga Natuna mampu menurunkan angka stunting. Untuk Provinsi Kepulauan Riau, Batam mendapat peringkat pertama disusul Natuna di peringkat kedua, Karimun peringkat ketiga, dan Lingga peringkat keempat," kata Bupati Natuna, Wan Siswandi.

Baca juga:
Bupati minta SKK Migas dorong eksplorasi "offshore" di Natuna

Pemkab Natuna gelar bazar pangan murah guna kendalikan inflasi


"Berkat dukungan teman-teman semua OPD dan pihak terkait kita dapat penghargaan penurunan stunting di Natuna. Mudah- mudahan atas usaha kita bersama dan izin Allah kita bisa turunkan lagi angka stunting," katanya.

Dia menjelaskan bahwa penghargaan tersebut diberikan berdasarkan penilaian dalam perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program intervensi gizi spesifik dan sensitif untuk menurunkan angka kasus stunting.

Pemerintah Kabupaten Natuna melibatkan organisasi perangkat daerah terkait, pemerintah kecamatan dan kelurahan/desa, PKK, tim pendamping keluarga, kader pembangunan, dan kader posyandu dalam menjalankan upaya pencegahan dan penanggulangan stunting.

Bupati menjelaskan bahwa upaya penanganan stunting meliputi intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

Intervensi spesifik yang ditujukan untuk mengatasi penyebab langsung stunting meliputi pemenuhan kebutuhan gizi ibu dan anak, penanggulangan infeksi dan penyakit menular, serta perbaikan kesehatan lingkungan.

"Intervensi sensitif artinya merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penyebab tidak langsung stunting yang umumnya berada di luar persoalan kesehatan," kata Wan Siswandi.

Intervensi sensitif mencakup upaya penyediaan air minum dan sanitasi, peningkatan pelayanan gizi dan kesehatan, serta penyuluhan mengenai gizi dan kesehatan.

Baca juga:
Korban kecelakaan kapal di Anambas Kepri ditemukan meninggal

Pemkab Natuna terus berupaya menekan angka stunting


Berkat upaya-upaya yang telah dijalankan angka kasus stunting di Kabupaten Natuna terus menurun.

Menurut Wan Siswandi, angka kasus stunting di Kabupaten Natuna yang masih 26,4 persen pada 2016 turun menjadi 19,6 persen pada 2017.

Setelah naik lagi menjadi 20,05 persen pada 2018, angka kasus stunting di Natuna kembali turun menjadi 17,8 persen pada 2019 serta menurun menjadi 11 persen pada 2020 dan 11,77 persen pada 2021.

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE