Bukittinggi (ANTARA) -
BKMG bersama Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat menyinkronkan waktu Jam Gadang dengan standar yang berlaku nasional. Kegiatan ini dilaksanakan secara resmi, Selasa
“Jam Gadang sebagaimana kita ketahui, merupakan pusat Kota Bukittinggi yang sekaligus menjadi salah satu rujukan bagi masyarakat Bukittinggi khususnya untuk melihat dan menyamakan tanda waktu, untuk itu standar waktu di Jam Gadang harus selalu merujuk ke standar nasional, sehingga kita lakukan sinkronisasi,” kata Kepala BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar mengapresiasi perhatian BMKG yang menyesuaikan waktu Jam Gadang dengan standar nasional.
“Terima kasih kami ucapkan pada BMKG, Jam Gadang ini adalah generator kota, semua orang memperhatikan Jam Gadang sebagai magnet dan juga tentunya penanda waktu terbesar di Sumbar," kata dia.
Ia mengatakan penyinkronan tanda waktu Jam Gadang akan diikuti oleh masyarakat khususnya SKPD agar tidak terjadi kesalahan dalam operasi kerja.
"Jika ada kesalahan waktu pada Jam Gadang, tentu akan banyak juga yang salah, nanti seluruh SKPD juga harus sinkronkan waktunya agar semua sama. Kita setting ulang nanti semua, termasuk petugas di Jam Gadang juga harus rutin melakukan pengecekan,” kata dia.
Monumen Jam Gadang memiliki tinggi 26 meter, dirancang arsitek berdarah Minang, Jazid Sutan Maruhun bersama Rasid Sutan Gigi Ameh, selesai dibangun tahun 1926.
Ketika itu Sekretaris Kota Rook Maker mendapat hadiah berupa jam berukuran besar dari Ratu Belanda dan kemudian memerintahkan pembuatan bangunan untuk menopangnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG sinkronkan Jam Gadang Bukittinggi dengan standar waktu nasional
Komentar