Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menginginkan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Serasan, Kabupaten Natuna menjadi entry point atau pintu masuk pariwisata mancanegara, khususnya Malaysia ke daerah tersebut.
Menurutnya sangat disayangkan jika PLBN Natuna dibangun pemerintah pusat dengan total anggaran Rp133,1 miliar itu hanya dimanfaatkan untuk arus perdagangan barang saja, karena nilai ekonomis dari aktivitas tersebut masih tergolong kecil.
"Kita akan dorong jadi pintu masuk pariwisata, sehingga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Selasa.
Ansar mengatakan segera mengusulkan hal itu ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), sekaligus meminta difasilitasi berbicara dengan pemerintah Malaysia terkait penerapan PLBN Natuna sebagai pintu masuk pariwisata antar kedua wilayah tersebut.
Pihaknya juga mendorong pemerintah pusat untuk melengkapi custom (bea dan cukai), immigration (imigrasi), quarantine (karantina), dan port master (syahbandar) di PLBN Natuna.
"Ke depan warga Negara Bagian Sarawak, Malaysia bisa berkunjung menikmati keindahan wisata alam Natuna, begitu pula sebaliknya, karena jarak kedua wilayah ini cukup dekat," kata Ansar.
Lanjut Ansar menyampaikan PLBN Natuna yang dibangun sejak 2020 itu saat ini sudah rampung 100 persen dan rencananya akan diresmikan oleh Presiden RI Jokowi pada akhir tahun 2022.
Menurut Ansar pembangunan PLBN di Natuna tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan.
PLBN Natuna dibangun berbagai fasilitas di antaranya gudang barang, gudang transit, mess dan wisma pegawai. Kemudian juga kantor administrasi, tower air, tempat cuci mobil, 4 rumah dinas, pos jaga, power house, tempat pengelolaan sampah, rumah pompa air, dan bangunan penunjang lainnya.
Total nilai kontrak pembangunan PLBN Serasan sebesar Rp133,1 miliar yang bersumber dari APBN tahun 2020-2021.
Komentar