Belasan anggota DPRD Batam 2014-2019 kembali diperiksa BPK RI

id Dugaan kasus korupsi,DPRD Batam,BPK RI,Batam,Kepri

Belasan anggota DPRD Batam 2014-2019 kembali diperiksa BPK RI

Sekretaris Dewan DPRD Batam Aspawi Nangali yang ditemui usai pemeriksaan (ANTARA/Yude)

Batam (ANTARA) - Belasan anggota DPRD Kota Batam periode 2014-2019 menjalani pemeriksaan di kantor sekretariat Dewan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terkait dugaan korupsi dana perjalanan dinas tahun 2016.

"Masih berlanjut (pemeriksaan) sampai hari ini, ada beberapa anggota DPRD Batam yang diperiksa," ujar Sekretaris Dewan Aspawi Nangali di Batam Kepulauan Riau, Jumat (17/3).

Namun dia tidak menjelaskan secara detail jumlah mantan legislator yang diperiksa oleh pihak BPK dibantu oleh petugas Kepolisian Polresta Barelang pada hari ini.

“Itu nanti saja kami sampaikan, karena pemeriksaan kemungkinan akan selesai pada hari Senin (20/3) besok,” kata dia.

Di tempat yang sama, Anggota komisi lV DPRD Batam Aman usai pemeriksaan menjelaskan, penyidik bertanya apakah anggota DPRD berangkat dalam perjalanan dinas sesuai dengan jadwal, atau hanya tiket saja.

"Ditanya penyidik terkait perjalanan dinas. Saya tegaskan tidak ada yang fiktif, semua sesuai aturan dan kami betul-betul berangkat Dinas," kata dia.

Dia mengaku juga ditanyakan perihal pembayaran kepada pihak jasa perjalanan yang ternyata belum dibayarkan. 

"Tadi kami ditanya, apakah anggota DPRD Batam tahu kalau tiket itu tidak dibayarkan ke pihak travel? Yang kita pahami, pembayaran itu tugasnya Sekwan yang menjabat pada masa itu," katanya..

Ia mengatakan tidak mengetahui persis berapa kali perjalanan yang dilakukan dan berapa jumlah anggaran yang sudah dikeluarkan dalam perjalanan Dinas tersebut.
 

"Kurang tau juga berapa kali karena itu sudah lama. Apalagi nominalnya, saya sudah lupa," ucapnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol Budi Hartono menyebutkan hari ini adalah pemeriksaan hari kedua dan pihaknya dalam kasus ini hanya sebagai pendamping BPK.

“Kami hanya membantu saja, yang melakukan pemeriksaan itu BPK,” ujarnya.

Namun dia menegaskan, pemeriksaan terhadap anggota DPRD itu bukan sebagai tersangka, melainkan sebagai saksi.

Dia menjelaskan, pemeriksaan ini terkait adanya laporan dari agen perjalanan yang mengaku belum menerima pembayaran dari perjalanan dinas tersebut sejak tahun 2016.

“Jadi itu ada oknum dari anggota atau staf DPRD itu yang tidak membayarkan uang dari perjalanan tersebut, di sana dugaan korupsinya,” kata dia.

Dia menyebutkan, saat ini pihaknya sudah melakukan pemeriksaan dan memintai keterangan seluruh mantan anggota DPRD Batam tahun 2016. Total, ada puluhan orang yang diperiksa.

“Yang diperiksa banyak. Seluruh mantan (anggota dewan). Dari pemeriksaan juga diketahui ada 6 orang yang sudah meninggal,” kata dia.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE