Karimun (ANTARA News) - PT Perusahaan Listrik Negara Ranting Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau surplus daya sebesar 4,5 mega watt setelah dikurangi kebutuhan energi listrik saat beban puncak pada malam hari sebesar 17,2 MW.
''Surplus daya mengawali babak baru pelayanan listrik di Pulau Karimun setelah bertahun-tahun dibelit krisis akibat kurangnya persediaan daya,'' kata Kepala PLN Ranting Tanjung Balai Karimun, Edi Firman, di Tanjung Balai Karimun, Sabtu.
Edi mengatakan, total daya yang tersedia saat ini sebesar 21,7 megawatt (MW), sedangkan kebutuhan daya saat beban puncak malam hari sebesar 17,2 MW, sehingga terjadi surplus sebesar 4,5 MW.
''Jika dibandingkan dengan beban puncak siang hari sebesar 12,5 MW, maka terjadi surplus sebesar 9,2 MW,'' katanya.
Menurut dia, surplus tersebut tidak terlepas dari pencanangan program pengentasan krisis listrik nasional oleh pemerintah dan PLN pusat dengan cara menjalin kerja sama pihak swasta.
Khusus PLN Ranting Tanjung Balai Karimun, lanjut dia, terdapat empat perusahaan swasta yang membantu pengadaan mesin pembangkit.
Empat perusahaan tersebut yaitu PT Wahana Idea Cipta, PT Multi Karya dan PT Intropi yang masing-masing memasok daya sebesar 3 MW, kemudian PT Sewattama sebesar 4 MW dan ditambah pasokan mesin pembangkit milik PLN sebesar 8,7 MW.
''Kelebihan daya tidak hanya mengakhiri pemadaman bergiliran, tapi memberi kesempatan istirahat untuk mesin PLN yang sudah tua,'' katanya.
Dia mengatakan, seluruh mesin PLN tidak beroperasi pada siang hari karena mesin empat perusahaan tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan daya saat beban puncak.
''Surplus akan lebih besar jika dua unit mesin pembangkit tenaga uap di Tanjungsebatak, Kecamatan Tebing beroperasi dengan kapasitas daya 2x7 MW. Kami perkirakan dua mesin tersebut sudah bisa beroperasi pada Mei 2011,'' tuturnya.
Dia mengatakan, PLN Tanjung Balai Karimun siap mulai membuka penyambungan baru, terutama bagi ribuan calon pelanggan yang masuk daftar tunggu serta ratusan sambungan liar.
''Kendala kami untuk penyambungan adalah beban travo yang sudah penuh dan ketersediaan KWH meter,'' katanya.
Sejumlah kawasan yang akan mendapatkan penyisipan travo seperti di kawasan padat penduduk Kelurahan Sei Lakam Tanjung Balai Karimun.
''Di kawasan ini juga terdapat ratusan sambungan liar yang ke depan diharapkan sudah mempunyai meteran sendiri,'' ucapnya.
Edi juga mengatakan, jika pada Desember lalu terdapat 1.000 sambungan baru, maka untuk tahap berikutnya kemungkinan bisa mencapai 3.000 sambungan.
''Penyambungan baru ini tentu menunggu instruksi dari pusat. Yang jelas, kami saat ini sedang menggesa ''updating'' travo agar kawasan pemukiman yang belum dapat sambungan terlayani,'' katanya menambahkan. (ANT-RD/Btm1)
Berita Terkait
Kapolres Karimun: Puluhan rumah rusak akibat puting beliung
Rabu, 15 Mei 2024 9:01 Wib
Polres Karimun gagalkan peredaran sabu 1,6 kg asal Malaysia
Jumat, 10 Mei 2024 11:56 Wib
PLN tambah satu unit mesin PLTD untuk Pulau Bunguran-Natuna
Senin, 6 Mei 2024 17:54 Wib
Pemprov Kepri tingkatkan jam nyala listrik di lima desa Kabupaten Anambas
Senin, 6 Mei 2024 16:43 Wib
Hari ini KPK panggil direktur tiga perusahaan sidik korupsi rumah jabatan DPR
Senin, 6 Mei 2024 15:34 Wib
PT Timah lepas 4.000 kepiting bakau di Kundur, Karimun
Minggu, 5 Mei 2024 11:16 Wib
KPU Kepri sebut caleg terpilih wajib lapor LHKPN 21 hari sebelum dilantik
Jumat, 3 Mei 2024 14:39 Wib
Menlu Inggris sebut permukiman Israel persulit terwujudnya negara Palestina
Rabu, 1 Mei 2024 9:50 Wib
Komentar