Polisi Temukan Penghancur Granit di Hutan Lengkuas

id penghancur, batu, granit, hutan, lengkuas, bintan, polisi, kehutanan, kartini

Tanjungpinang (ANTARA News) - Polisi Kehutanan Dinas Kehutanan dan Pertanian Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Kamis, gagal menangkap pelaku pembalakan liar namun menemukan peralatan penghancur batu granit di dalam Hutan Gunung Lengkuas.

Polisi kehutanan menyita cangkul, palu dan linggis dari dalam Hutan Gunung Lengkuas yang diduga digunakan untuk menghancurkan batu granit, kata Kepala Dinas Kehutanan dan Pertanian Bintan, Kartini, yang langsung memimpin operasi penangkapan pelaku "illegal logging."

Berdasarkan barang bukti itu, pelaku pembalakan liar kemungkinan juga mencuri batu granit, katanya.

Kartini mengatakan, operasi penangkapan pelaku "illegal logging" sering bocor, karena kemungkinan terdapat pelaku yang bertugas memantau di tepi hutan.

Polisi berhasil menemukan empat batang pohon yang baru ditebang, meski pelakunya tidak berhasil ditangkap.

"Empat batang pohon itu tidak kami bawa, melainkan akan dihancurkan di lokasi kejadian," katanya.

Pencurian batu granit di dalam kawasan Hutan Gunung Lengkuas pernah terjadi pada tahun 2009. Namun aksi ini jarang ditemukan.

Pencuri tidak sulit membawa batu granit yang telah dihancurkannya, karena di sekitar hutan terdapat jalan yang dapat dilalui truk. Jalan itu akan ditutup agar aksi pembalakan liar dan pencurian batu granit dapat dihentikan.

"Jalan itu harus ditutup segera, dan hutan tetap diawasi secara ketat," katanya.

Pengejaran terhadap pelaku "illegal logging" dilakukan sejak pagi. Sehari sebelumnya polisi kehutanan menyelidik.

Terdapat asap di dalam hutan, yang kemungkinan akibat pembakaran pelaku yang ingin menguasai lahan.

Selain itu, polisi hutan juga mendapat informasi adanya aksi pembalakan liar.

"Laporan itu kami tindaklanjuti. Kami juga menemukan tapal batas hutan yang telah dipindahkan oleh oknum tertentu yang ingin menguasai lahan di sekitar hutan," ujarnya. (ANT-NP/E001/Btm1)

Editor: Jo Seng Bie
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE