"Ada puluhan unit alat-alat berat berbagai jenis yang kami siagakan, yang berfungsi untuk menormalisasi kapasitas saluran drainase agar tidak terjadi banjir," ujar Kepala DBMSDA Kota Batam Suhar di Batam, Rabu.
Berbagai alat berat yang disiagakan itu, yakni jenis ampibhius, ekskavator, forklift, dan shovel loader.
Berdasarkan data DBMSDA Batam, saat ini terdapat 20 lokasi rawan banjir yang tersebar di daerah setempat.
Jumlah tersebut, kata dia, sudah jauh berkurang dari yang awalnya 48 lokasi rawan banjir.
Jumlah tersebut, kata dia, sudah jauh berkurang dari yang awalnya 48 lokasi rawan banjir.
"Artinya memang masih ada upaya-upaya kami untuk menyelesaikan permasalahan banjir ini," kata dia.
Baca juga:
BMKG Batam imbau warga untuk waspada banjir rob dampak Super Blue Moon
Banjir bandang sebabkan rusaknya rumah warga di Nagan Raya
Dia mengatakan penyebab terjadinya banjir di beberapa lokasi di Batam, kebanyakan karena adanya sedimentasi di saluran drainase.
Untuk menyelesaikan dampak banjir tersebut, pihaknya juga terus membersihkan aliran drainase yang tersumbat sedimentasi dan sampah, serta membersihkan jalan-jalan dari endapan lumpur dengan menggunakan alat berat.
"Jadi ketika terjadi banjir, kami langsung menurunkan alat berat. Karena yang terpenting adalah air itu dapat mengalir dan tidak terhambat sedimentasi," ucapnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam sudah mengeluarkan peringatan dini mengenai cuaca pada Kamis (31/8) sejumlah wilayah di Kepri berpotensi mengalami hujan lokal yang dapat disertai angin kencang.
"Kelembapan udara lapisan atas yang cenderung rendah dan kecepatan angin yang tinggi, kurang mendukung pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Kepri. Secara umum kondisi cuaca esok hari diprakirakan cerah berawan, namun masih terdapat potensi hujan lokal dengan intensitas ringan yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada pagi dan siang hari di beberapa wilayah Kepri," ujar Prakirawan BMKG Hang Nadim Batam Aprilia.
Komentar