Wadah Telur Paskah Maria Magdalena Penderita Kanker

id paskah, maria, magdalena, telur, wadah, wol, kanker, pedalaman, cianjur, batam, pelayanan, yesus, hkbp, jubileum,.

Wadah Telur Paskah Maria Magdalena Penderita Kanker

Wadah telur Paskah karya Maria Magdalena. (kepri.antaranews.com/josengbie)

Batam (ANTARA News) - Maria Magdalena, berusia 68 tahun, warga Cianjur, Jawa Barat, sudah tiga tahun dinyatakan mengidap kanker stadium III, namun ribuan wadah telur Paskah masih ia buat dan sumbangkan untuk suka cita perayaan Natal dan Paskah.

"Mama berkeyakinan tiga tahun ini adalah bonus dari Allah. Mama ingin menyelesaikan hidup ini dengan terus melayani Tuhan dan berbagi suca cita dan pengharapan," kata Widia, anak sulung Maria ketika dihubungi ANTARA dari Batam, Kepulauan Riau, Minggu.

Wadah telur Paskah karya Maria terbuat dari rajutan benang wol. 

Ketika telur selesai dimasukkan maka posisinya "duduk" karena ditopang wadah halus berbentuk ayam dengan detail berupa jambul merah, paruh kuning dan lingkar jingga, ungu dan hitam, lengkap dengan sepasang mata dari plastik.

"Mama mengerjakan sendiri dan menyumbangkannya kepada yang meminta. Beliau telah mengirim ke berbagai daerah, juga ke pedalaman yang kami tidak jumpai di peta. Kalau ada yang memberi uang, Mama kembali membeli benang dan merajut," kata Widia.

Maria Magdalena waktu sehat giat melayani kaum terpinggirkan antara lain yang terpenjara, dan mulai lima tahun silam merajut hiasan untuk perayaan Natal dan Paskah.

Ia mengintensifkan pembuatan hiasan itu sejak tiga tahun belakangan, dan tidak mengonsumsi obat-obat kimia yang mahal, melainkan hanya minuman kunyit putih dan daun sirsak, selain berdoa dengan sepenuh syukur.

Ribuan hiasan dari beang wol berbentuk ikan dan singa untuk wadah permen Natal dan kantung ayam untuk telur Paskah sudah dibuat Maria Magdalena, ibu tiga anak, yang di Canjur bermukim di kawasan Jalan Ir H Juanda.

Karyanya menjadi salah satu pemantik kegembiraan kanak-kanak sekolah Minggu ketika mendapatkan telur Paskah sehabis kebaktian di Gereja Sidang Kristus, di Nagoya Newton, Batam, 

Gereja kami mendapatkan sumbangan 150 kantung rajutan dari Ibu Maria melalui  Bu Widia, dan dari Jakarta mendapat bantuan wadah plastik berbentuk telur berisi cokelat," kata pendeta Suhandi Supandi STh, pimpinan gereja Sidang Kristus, Nagoya Newton.

Telur Paskah, bagi umat Kristiani adalah perlambang kehidupan baru untuk berbuat lebih baik, dan sebagai penguatan iman bahwa Kristus, Putra Tunggal Tunggal  Allah, wafat setelah diadili, disiksa dan disalibkan, tetapi pada hari ketiga bangkit, menggenapi janji-Nya.

Selain dengan telur Paskah, ibadat Kristiani di Gereja Sidang Kristus dilaksanakan dengan mengenang kesaksian beberapa perempuan antara lain Maria Bunda Allah dan Maria Magdalena melayat kuburan Yesus Kristus di dalam gua, tetapi mendapati pintu batu sudah bergeser dan di dalam hanya terdapat kain kafan tanpa jasad Kristus yang telah bangkit dari alam kubur.

Menurut pendeta Suhandi, tidak serta merta para murid dan pengikut Kristus percaya pada kebangkitan-Nya sehingga selama 40 hari sebelum naik ke surga, Yesus Kristus menampakkan diri dan menyapa banyak orang.  

Peristiwa kebangkitan dari alam maut dan penampakan Yesus, merupakan puncak iman Kristen yang mengubah rasa takut, dan kecewa manusia yang semula menyangka Kristus adalah manusia biasa yang tidak berdaya apalagi untuk menolong manusia keluar dari dosa.

Menurut Suhandi, pada setiap perayaan Paskah, umat Kristen juga merayakan dengan bunga.

Bunga adalah perlambang kehidupan fana, sebab yang cantik, ganteng, kaya, miskin, bahagia, menderita, sehat, sakit, pada akhirnya akan mati di dunia, katanya.

Bagi orang-orang yang percaya, ada kehidupan kekal setelah kehidupan di dunia. 

"Ada alam kebangkitan dari maut dan anugerah dari Tuhan bagi orang yang percaya," katanya.

Subuh
  
Ibadat Paskah dirayakan jemaat Huria Kristen Batak Protestan Resor Parmalum Batam di Sei Harapan, Sekupang, Minggu, sejak pukul 04.00 hingga pukul 08.00 WIB dengan kebaktian mengenang Maria Bunda Yesus yang menziarahi kuburan Yesus pada hari ketiga setelah penyaliban, namun mendapati kain kafan dan kuburan kosong.

Kanak-kanak sekolah Minggu HKBP diajak bergembira dengan mencari 30 telur Paskah lambang kebangkitan dan kelahiran baru dan mendapatkan hadiah.

Pada kebaktian kedua yang dimulai pukul 10.00 hingga pukul 12.00 WIB, seribu telur Paskah dibagikan kepada jemaat dalam rangkaian ibadat dengan bahasa Batak Toba.

Pimpinan HKBP Parmalum, Pendeta Victor Singal Silalahi STh, mengemukakan, telur Paskah adalah simbol kelahiran baru.

"Melalui ibadat ini," katanya, "umat kembali diajak untuk senantiasa hidup bersekutu dengan Yesus, dan menyatakannya melalui pikiran, perkataan dan perbuatan."

Gedung HKBP Parmalum dewasa ini dalam proses pembangunan. 

Umat masih merayakan Paskah di gedung yang belum berlantai keramik, berpintu, berdinding dan berjendela karena bangunan tiga lantai itu baru terdiri atas pilar dan sebagian dinding beton.

Tentang target penyelesaian bangunan gereja itu, Pendeta Silalahi menyatakan, "Berserah pada Allah."

Jemaat HKBP Parmalum sekitar 500 kepala keluarga dan 80 persen adalah kaum buruh dan pekerja pelabuhan.

Biaya pembangunan gedung gereja baru sudah menghabiskan dana Rp1,9 miliar.

"Pada 16-17 April 2011, kami merayakan Jubileum 150 tahun HKBP. Dalam dua hari itu terhimpun dana sekitar Rp250 juta dari jemaat dan donatur untuk kelanjutan pembangunan gedung gereja ini," kata Pendeta Silalahi.

Jubileum 150 Tahun HKBP (1861-2011) berpuncak pada 7 Oktober tahun ini. 

(ANT-JSB/Btm1)  

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE