Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), menyampaikan 99 persen pasokan cabai di daerah itu berasal dari luar daerah, seperti Pulau Jawa dan Medan, Sumatera Utara.
"Hanya satu persen dipasok dari hasil pertanian lokal," kata Kepala Bidang Pangan DP3 Tanjungpinang, Yesi Perdeawati, Jumat.
Yesi menyebut Tanjungpinang bukan merupakan daerah penghasil pertanian khususnya cabai, sehingga sebagian besar kebutuhan masyarakat terpaksa didatangkan dari daerah sentra penghasil pertanian di dalam negeri.
Selain itu, di dalam peraturan daerah tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW) Tanjungpinang, juga tidak mengatur lahan untuk pertanian.
"Hal itu jadi salah satu kendala pengembangan sektor pertanian di Tanjungpinang," ungkapnya.
Baca juga:
PSSI Tanjungpinang fokus gelar kompetisi junior cari bibit pesepak bola
Pemkot Batam paparkan strategi optimalisasi PAD kepada Pemkab Batu Bara
Pemkab Natuna sediakan lembaga layanan konsultasi masalah keluarga
Lanjut Yesi, hasil pertanian cabai yang hanya sebesar satu persen di daerah itu diproduksi oleh kelompok wanita tani atau KWT binaan DP3 Tanjungpinang yang tersebar di Pulau Dompak hingga Kampung Bugis.
Namun demikian, lahan yang digunakan untuk produksi pertanian itu berstatus pinjam pakai karena bukan lahan pribadi, melainkan milik pihak ketiga.
"Jadi, petani kita tak ada lahan sendiri, tapi meminjam lahan orang lain untuk bercocok tanam cabai," ungkapnya.
Yesi menambahkan ada puluhan KWT binaan DP3 Tanjungpinang. Masing-masing KWT beranggotakan sekitar 20-30 orang.
Mereka diberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian, mulai dari peralatan, pupuk sampai bibit cabai.
"Kami juga lakukan pembinaan berkelanjutan terhadap KWT dalam hal meningkatkan produksi cabai. Sejauh ini berjalan baik dan lancar, di mana tiap-tiap KWT telah mampu memproduksi cabai meskipun jumlahnya masih sedikit," demikian Yesi.
Ia turut memastikan saat stok bahan pangan cabai maupun bahan-bahan pokok lainnya di Tanjungpinang masih cukup hingga akhir tahun 2023 dengan harga yang relatif stabil.
Baca juga:
Hasil survei Indikator: Prabowo berduet dengan Erick jadi pasangan unggul
Ganjar Pranowo mengklaim Gibran masih mendukungnya di Pilpres 2024
Gibran ke Jakarta menjelang Rapimnas Golkar
Berita Terkait
Pemkab Natuna berikan alat bantu fisik kepada para penyandang disabilitas
Sabtu, 18 Mei 2024 10:33 Wib
3 calhaj Embarkasi Batam sembuh dan tunggu jadwal keberangkatan
Sabtu, 18 Mei 2024 8:34 Wib
Bulog Tanjungpinang ungkap pemicu harga beras SPHP naik
Sabtu, 18 Mei 2024 7:05 Wib
Pemkot Batam ajak masyarakat semarakkan MTQH X 2024
Jumat, 17 Mei 2024 18:10 Wib
Disperindag Batam tingkatkan sosialisasi Fuel Card untuk beli Pertalite
Jumat, 17 Mei 2024 16:39 Wib
Kejari Tanjungpinang tahan dua tersangka kasus korupsi
Jumat, 17 Mei 2024 15:43 Wib
Pemkot Batam targetkan galang dana Rp2 M untuk korban longsor di Sumbar
Jumat, 17 Mei 2024 15:28 Wib
Dinkes Tanjungpinang lanjutkan program layanan KB gratis hingga Juni 2024
Jumat, 17 Mei 2024 15:09 Wib
Komentar