Depok (ANTARA) - Pengamat politik kebijakan publik Universitas Indonesia (UI), Vishnu Juwono, mengataka, nominasi Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (wapres) telah memicu diskusi sengit dalam diskursus politik Indonesia.
"Saya menyoroti pentingnya nominasi ini dan tantangan yang dihadapi oleh Gibran dalam perjalanan pemilihan presiden dan wapres yang akan datang," kata dia, di kampus UI Depok, Senin.
Ia menjelaskan bila kita membandingkan Gibran dengan wakil presiden sebelumnya seperti Sultan Hamengkubuwono IX, BJ Habibie, dan Jusuf Kalla, jelas terlihat bahwa tokoh-tokoh ini memiliki pengalaman luas dalam kancah politik nasional.
Bahkan internasional baik melalui peran mereka dalam Tentara Nasional Indonesia atau kebijakan publik tingkat nasional sebagai Menteri yang berpengaruh besar bagi publik.
"Rekam jejak kiprah politik nasional Gibran yang terbatas merupakan tantangan besar baginya untuk segera merumuskan dan mengartikulasikan visinya sebagai calon wakil presiden," ujar dia.
Meskipun perjalanan Gibran dalam arena politik nasional masih relatif baru, pertanyaan yang ada di benak publik adalah Visi seperti apa yang akan ia bawa untuk kemajuan Indonesia, terutama jika Prabowo tidak dapat menjalankan tugasnya atau pergi ke luar negeri nanti.
Sebab, lanjut dia, bila hal tersebut terjadi, menurut konstitusi secara otomatis Gibran menduduki jabatan presiden.
Pengalaman Gibran sebagai Wali Kota Solo, sebuah kota di mana Unisri melakukan survei yang melaporkan tingkat kepuasan masyarakat sebesar 96 persen, menunjukkan kepopulerannya di mata warga Solo.
Namun, dengan memiliki pengalaman baru dua tahun sebagai wali kota Solo, beberapa dari 17 program strategis yang ia usulkan sebagian besar masih dalam tahap pengembangan.
Selain itu sekala wilayah Indonesia jauh lebih luas dan kompleks dengan 7200 lebih kecamatan, dibanding Solo yang hanya 5 kecamatan saja. Oleh karena itu, sangat penting bagi Gibran untuk dengan cepat menyampaikan visi dan inisiatif program yang komprehensif yang akan dijalankannya bersama Prabowo Subianto dalam bidang seperti kesejahteraan masyarakat; hukum, keamanan dan politik; dan perekonomian.
Hal ini tidak hanya akan mengatasi keterbatasan pengalamannya di panggung politik nasional, tetapi juga akan meyakinkan keraguan publik akan kepemimpinan, kompetensi, dan kesiapannya sebagai wakil presiden.
Dalam penilaiannya, dia menyimpulkan nominasi Gibran wakil presiden adalah peluang unik baginya untuk mendefinisikan identitas politiknya, yang lebih subtantif dari sekedar mengandalkan popularitas tinggi ayahnya Presiden Joko Widodo.
Publik luas tentu saja menantikan untuk mendengar visinya untuk masa depan dan strategi apa yang akan digunakannya untuk mengatasi tantangan kompleks yang dihadapi Indonesia.
Nominasi ini telah memicu pertanyaan dalam rangkaian pemilihan presiden dan wakil presiden 2024.
Sorotan tertuju pada Gibran saat ia meniti jalan menuju Wakil Presiden Indonesia, dapat menunjukkan keterlibatan pemuda yang lebih substantif dan berorientasi program kebijakan dalam politik Indonesia, dibanding pencitraan semata.
Jika terpilih sebagai wakil presiden, Gibran akan menjadi wapres termuda dalam sejarah Indonesia, melampaui rekor yang dipegang oleh wakil presiden pertama Republik, Muhammad Hatta, yang menjabat pada usia 43 tahun.
Sementara itu, dari Solo dilaporkan, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka belum memastikan waktu pengajuan cuti usai pengumuman dirinya mendampingi Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 2024.
"Nanti saya urus," katanya di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia mengatakan segera memberikan kabar kapan cuti mulai dilakukan.
"Nanti saya kabari lagi. Kami masih ada dua kali sidang paripurna," katanya.
Terkait dengan kelengkapan syarat administrasi untuk pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), dikatakannya, akan segera dilengkapi. Meski demikian, ia enggan menyampaikan apa saja syarat yang hingga saat ini masih belum lengkap.
"Nanti segera kami lengkapi," katanya.
Sementara itu, disinggung mengenai waktu pendaftaran ke KPU, ia enggan memberikan jawaban kepada awak media.
"Nanti lihat saja," katanya.
Dari Jakarta dilaporkan, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra berkomitmen akan membantu bakal pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam persoalan hukum.
"Diskusi saya dengan Mas Gibran bahwa partisipasi saya akan membantu dalam bidang saya, yaitu hukum, dalam pemerintahan Prabowo dan Mas Gibran ke depan," kata Yusril dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Komitmen Yusril itu selaras dengan pengalamannya menggeluti dunia hukum selaku guru besar hukum tata negara.
"Berdasarkan pengalaman, saya akan membimbing dan memberikan yang terbaik, mengingat banyak pekerjaan di bidang hukum dan demokrasi yang harus diperbarui sesuai dengan tuntutan zaman," jelas mantan menteri Hukum dan Perundang-undangan Indonesia itu.
Dia juga akan mencurahkan peran yang semakin besar dalam bidang hukum untuk membantu Prabowo-Gibran.
"Dulu, saya membantu menjadi lawyer (kuasa hukum) pasangan Jokowi-Ma'ruf. Sekarang, sudah tugas saya membantu putra Pak Jokowi untuk maju melalui pasangan Prabowo dan Mas Gibran," kata Yusril.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Nominasi Gibran sebagai Cawapres picu diskusi sengit politik
Berita Terkait
Guru Tanjungpinang apresiasi kenaikan gaji yang diumumkan Presiden
Minggu, 1 Desember 2024 8:22 Wib
Prabowo umumkan upah minimum nasional tahun 2025 rata-rata naik 6,5 persen
Jumat, 29 November 2024 18:04 Wib
Kapolda Kepri apresiasi peran masyarakat menjaga pilkada kondusif
Kamis, 28 November 2024 9:33 Wib
Lanud RSA Natuna uji coba Makan Bergizi Gratis bagi siswa TK dan SD
Selasa, 26 November 2024 18:32 Wib
Prabowo minta PPDB zonasi dikaji mendalam
Selasa, 26 November 2024 17:05 Wib
Prabowo setujui peningkatan kesejahteraan guru, segini besarannya
Selasa, 26 November 2024 16:46 Wib
Prabowo panggil sejumlah menteri bahas bansos hingga gaji guru
Selasa, 26 November 2024 13:40 Wib
KN Tanjung Datu ternak lele di atas kapal guna dukung Asta Cita Presiden
Jumat, 22 November 2024 9:43 Wib
Komentar