Direktur HAM PBB mundur dari jabatannya karena gagal hentikan genosida Israel di Gaza

id Direktur HAM PBB,Genosida Israel di Gaza,Konflik Israel Palestina,jagat, gaza

Direktur HAM PBB mundur dari jabatannya karena gagal hentikan genosida Israel di Gaza

Arsip foto - Suasana pemilihan anggota Dewan HAM PBB dalam rapat pleno ke-17 Majelis Umum di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (10/10/2023). (ANTARA/HO-UN Photo/aa.)

Jakarta (ANTARA) - Direktur Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB yang berbasis di New York, Craig Mokhiber, mundur dari jabatannya sebab menganggap organisasinya itu gagal menghentikan genosida di Gaza.

Mokhiber mengirimkan surat pengunduran dirinya yang terdiri dari empat halaman kepada Komisaris Tinggi HAM PBB di Jenewa Volker Turk. Surat bertanggal 28 Oktober itu kemudian dibagikan kepada publik pada Selasa (31/10) dan kini tersebar di media sosial.

“Sekali lagi, kita sedang melihat genosida terjadi di depan mata kita, dan organisasi yang kita layani tampaknya tidak berdaya untuk menghentikannya,” kata Mokhiber dalam surat pengunduran dirinya.

Dia mengatakan, ini bukan kali pertama PBB gagal mencegah genosida. Mokhiber mengatakan PBB sebelumnya juga gagal mencegah genosida terhadap Tutsi di Rwanda, Muslim di Bosnia, Yazidi di Irak, dan Rohingya di Myanmar.

"Sebagai pengacara hak asasi manusia dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, saya tahu betul bahwa konsep genosida sering kali menjadi sasaran penyalahgunaan politik,"

"Namun, pembantaian besar-besaran terhadap rakyat Palestina saat ini, yang berakar pada ideologi kolonial pemukim etno-nasionalis, merupakan kelanjutan dari penganiayaan dan pembersihan sistematis yang telah berlangsung selama beberapa dekade, yang sepenuhnya didasarkan pada status mereka sebagai orang Arab," kata dia.

Mokhiber juga menuding Amerika Serikat, Inggris, dan sebagian besar negara Eropa "sepenuhnya terlibat dalam serangan yang mengerikan itu".

Menurut dia, pemerintah negara-negara itu tidak hanya menolak memenuhi kewajiban perjanjian mereka berdasarkan Konvensi Jenewa, namun juga secara aktif mempersenjatai serangan Israel, memberikan dukungan ekonomi dan intelijen, serta memberikan perlindungan politik dan diplomatik terhadap "kekejaman Israel".

"Dalam beberapa dekade terakhir, bagian-bagian penting PBB telah menyerah kepada kekuasaan Amerika Serikat, untuk takut terhadap Lobi Israel, untuk mengabaikan prinsip-prinsip hukum internasional," kata dia.

"Kekuatan-kekuatan Barat akan terus melawan kita di setiap langkah, jadi kita harus teguh. Dalam jangka pendek, kita harus mengupayakan gencatan senjata segera dan mengakhiri pengepungan yang sudah berlangsung lama di Gaza, mencegah pembersihan etnis di Gaza, Yerusalem, dan Tepi Barat," kata dia.

Mokhiber bekerja untuk PBB sejak 1992. Ia pernah menjabat sebagai Penasihat Senior Hak Asasi Manusia PBB di Palestina dan Afghanistan. Dia juga pernah tinggal di Gaza pada 1990-an sebagai penasihat HAM PBB.

Sementara itu, Anadolu melaporkan, China memulai masa jabatannya sebagai presiden Dewan Keamanan PBB untuk November pada Rabu, dan konflik di Gaza akan menjadi fokus pembahasan di dalam dewan, kata Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun.

“Dewan telah memusatkan perhatian pada masalah ini selama beberapa pekan dan ini akan terus menjadi fokus kerja dewan dan juga kepemimpinan China,” kata Zhang kepada wartawan di PBB.

Zhang mengatakan selama masa jabatannya sebagai ketua Dewan Keamanan PBB, China akan berupaya mendorong gencatan senjata, mengurangi korban sipil dan bencana kemanusiaan, memajukan solusi dua negara, dan mewujudkan perdamaian abadi antara Israel dan Palestina.

Selain konflik Gaza, agenda dewan akan mencakup diskusi mengenai status Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), situasi di Sudan, perkembangan terkait Bosnia dan Herzegovina, Libya, peluncuran rudal oleh Korea Utara, perang Ukraina dan masalah terkait lainnya.

Tentara Israel telah meningkatkan serangan udara dan darat ke Jalur Gaza, yang telah menjadi sasaran serangan udara berkelanjutan sejak kelompok Palestina Hamas mendadak menyerang Israel pada 7 Oktober. Sejauh ini lebih dari 10.300 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk setidaknya 8.796 warga Palestina dan lebih dari 1.538 warga Israel.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Direktur HAM PBB mundur karena gagal hentikan genosida Israel di Gaza

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE