Gaza, Palestina (ANTARA) - Tentara Israel pada Sabtu kembali mengebom sekolah afiliasi PBB di utara Gaza yang menjadi tempat mengungsi ribuan warga sipil sehingga menewaskan dan melukai puluhan orang, petugas medis dan lokal Palestina melaporkan saat ini sulit memindahkan jenazah dan korban luka untuk perawatan.
Puluhan warga Palestina tewas atau terluka setelah Israel mengebom Sekolah Al-Fakhoura di Jabalia, utara Gaza, yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Sumber medis dan lokal Palestina mengatakan kepada Anadolu bahwa "jenazah para syuhada menutupi koridor sekolah."
Mereka mengungkapkan sulitnya mengevakuasi yang terluka dan tewas dari gedung tersebut, padahal di sinilah ribuan pengungsi warga sipil berlindung.
Pada hari yang sama, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan Israel "melakukan pembantaian di Jalur Gaza, yang terbaru adalah Sekolah Al-Fakhoura."
Kepada Anadolu, kementerian itu mengatakan, "Kami mengutuk keras pembantaian masal yang terus menerus dilakukan pasukan pendudukan terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza, yang terbaru adalah pembantaian keji di Sekolah Al-Fakhoura yang penuh dengan orang-orang yang terpaksa mengungsi."
"Kami menganggap ini sebagai bukti baru yang membuktikan bahwa perang Israel terhadap warga sipil Palestina bertujuan mengosongkan seluruh wilayah Jalur Gaza utara dari penduduk Palestina," kata kementerian itu.
"Pembantaian yang menargetkan sekolah UNRWA, pasukan pendudukan menghina komunitas internasional dan PBB, serta menganggap angin lalu semua tuntutan tidak efektif masyarakat internasional yang menyerukan perlindungan warga sipil."
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak Presiden Amerika Serikat Joe Biden agar segera melakukan intervensi untuk menghentikan genosida yang sedang dilakukan Israel terhadap warga Palestina, lapor kantor berita Palestina, WAFA.
Dalam pidatonya yang disiarkan di televisi, Abbas juga mendesak Biden agar mendesak masuknya bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Jalur Gaza yang terkepung.
"Presiden Biden, saya menyerukan kepada Anda, dengan seluruh kualitas resmi dan kemanusiaan Anda, agar menghentikan bencana kemanusiaan ini, genosida ini terhadap rakyat kami yang tidak bersalah. Sejarah tidak akan memaafkan siapa pun yang melakukan kejahatan ini," kata dia.
Abbas menegaskan rakyat Palestina berhak hidup di tanah airnya dengan bebas dan bermartabat.
Menurut WAFA, Israel telah membunuh sekitar 12.300 warga Palestina dalam serangan di Jalur Gaza sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober. Sementara itu, angka kematian resmi di Israel mencapai sekitar 1.200 orang.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, mesjid dan gereja di Jalur Gaza, rusak atau hancur.
Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik dan air ke Gaza serta mengurangi pasokan bantuan.
Israel menolak seruan gencatan senjata sampai sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Israel kembali bom sekolah di Gaza, lukai dan tewaskan puluhan orang
Berita Terkait
Disdik terus verifikasi jumlah anak tidak sekolah di Kota Batam
Jumat, 8 November 2024 16:19 Wib
Disdik Batam siap menerapkan kembali kebijakan UN syarat kelulusan
Kamis, 7 November 2024 17:18 Wib
Palestina kelaparan sementara dunia hanya menyaksikan
Kamis, 7 November 2024 12:13 Wib
Kembali dari absen panjang, Neymar cedera lagi
Selasa, 5 November 2024 10:30 Wib
Kejagung tahan mantan Dirjen KA Prasetyo Buditjahjono
Senin, 4 November 2024 6:35 Wib
Hamas sebut usulan gencatan senjata hanya tipu daya dan tak akhiri perang
Minggu, 3 November 2024 10:17 Wib
Pemkab Natuna: Seragam gratis diperuntukkan bagi siswa baru
Jumat, 1 November 2024 13:14 Wib
Pasokan medis PBB yang baru dikirim untuk rumah sakit di Gaza dibom Israel
Jumat, 1 November 2024 8:47 Wib
Komentar