BMKG imbau warga Natuna untuk waspadai cuaca ekstrem

id Gelombang tinggi,kepri,natuna,cuaca extreme,cuaca ekstrim,pesisir,warga natuna,bmkg,cuaca extrem,hujan lebat,angin kencang

BMKG imbau warga Natuna untuk waspadai cuaca ekstrem

Ilustrasi gelombang tinggi. (ANTARA/Muhamad Nurman)

Natuna (ANTARA) -
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau untuk waspada karena daerah itu berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
 
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Ranai, Feriomex Hutagalung di Natuna, Kamis. mengatakan wilayah Natuna berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir serta angin kencang.
 
Kondisi demikian, diprediksi akan terjadi pada periode 11-17 Januari.
 
"Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat terjadi pada pagi, siang, dan dini hari di wilayah Pulau Serasan, Pulau Panjang, Pulau Subi, Pulau Midai, Pulau Tiga, dan Pulau Bunguran," ucap dia.
 
Selain itu, pada periode yang sama di beberapa perairan Natuna berpotensi mengalami gelombang dengan kategori sedang atau 1.25 hingga 2.5 meter dan tinggi atau 2.5-4 meter.
 
Ia menyebut gelombang dengan kategori tinggi berpotensi terjadi Perairan Barat Kepulauan Natuna, Perairan Kepulaun Subi-Serasan, Perairan Utara Kepulauan Natuna dan Laut Natuna Utara.
 
Sedangkan gelombang kategori sedang berpotensi terjadi di Laut Natuna, Perairan Selatan Kepulauan Natuna-Pulau Midai.
 
"Karena adanya daerah pertemuan massa udara (konvergensi) dan adanya daerah bertekanan rendah di wilayah utara Pulau Kalimantan yang mempengaruhi pertumbuhan awan-awan berpotensi hujan menjadi meningkat di Kabupaten Natuna," ujar dia.
 
Ia menjelaskan cuaca ekstrem dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, genangan air, banjir, dan tanah longsor di wilayah seperti Pulau Bunguran, Pulau Tiga, Pulau Serasan, Pulau Panjang, Pulau Subi, dan Pulau Midai.
 
Ia menambahkan saat ini Natuna memasuki musim utara, namun kondisi musim utara tahun tidak separah seperti tahun 2023.
 
Menurut perkiraan pihaknya, kondisi demikian diprediksi akan berakhir pada pertengahan Februari 2024.
 
"Kami mengimbau kepada para nelayan dan kapal pelayaran untuk selalu berhati-hati dan waspada saat melaut karena pertumbuhan awan-awan hujan di laut masih meningkat dan potensi gelombang tinggi terutama di wilayah Laut Natuna Utara, Perairan Natuna Utara, dan Perairan Timur Natuna," ujarnya.

Baca juga:
Gubernur Kepri upayakan dapat dana hibah Rp700 miliar dukung pembangunan

Ganjar: Jika format diubah, debat akan lebih menarik

Hari ke-45 kampanye, Prabowo di Sumatera, Gibran di Surakarta

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE