Pemkot Tanjungpinang Kepri pasang jaring penahan sampah di kawasan pesisir
Tanjungpinang (ANTARA) - Pemkot Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memasang jaring penahan sampah di kawasan pesisir guna menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang Hasan mengatakan untuk tahap pertama jaring penahan sampah akan dipasang mulai dari pelantar satu, lalu dilanjutkan ke pelantar dua, pelantar KUD, pelantar Sulawesi, Agogo, pelantar tiga, dan areal kawasan pesisir di sekitarnya.
"Pemasangan jaring penahan sampah tersebut bertujuan membantu menahan sampah yang terbawa arus pasang hingga ke pesisir. Selain itu, juga untuk memudahkan proses pengangkutan sampah oleh perahu khusus," kata Hasan di Tanjungpinang, Senin.
Kendati demikian, kata dia, pemasangan jaring penahan sampah ini tentu tidak serta merta membuat kawasan pesisir bebas dari sampah. Melainkan untuk lebih memudahkan pengangkutan sampah oleh tim yang telah dibentuk pemkot.
Program kawasan pesisir bersih dan sehat, sambungnya, akan lebih efektif jika masyarakat membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dengan cara tidak membuang sampah ke laut.
Menurut dia sampah di kawasan pesisir tidak sepenuhnya berasal dari sampah rumah tangga masyarakat sekitar. Tapi juga berasal dari sampah yang terbawa arus pasang, hingga sampai ke pemukiman.
Namun demikian, jika masyarakat sudah terbiasa dengan perilaku hidup bersih dan sehat, tentu volume sampah di kawasan pesisir bisa ditekan serendah mungkin.
"Pemasangan jaring penahan sampah akan diteruskan ke seluruh kawasan pesisir. Kita juga akan segera mencari solusi untuk pembuatan tempat pembuangan sementara di kawasan pesisir," papar Hasan.
Pemkot Tanjungpinang, lanjut Hasan, telah menyediakan empat perahu khusus pengangkut sampah yang beroperasi setiap hari dan didukung oleh delapan personel dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.
Selain itu, untuk mendukung dan membangkitkan partisipasi masyarakat, pemkot juga menyiapkan sepuluh personel yang khusus bertugas membantu pembersihan sampah di kawasan pesisir.
Sementara menyikapi adanya permintaan masyarakat agar pemkot menyediakan bak atau kontainer sampah permanen di sekitar kawasan pesisir sebagai tempat pembuangan sementara, menurut Hasan, hal itu masih terkendala oleh ketersediaan lahan.
"Untuk menindaklanjutinya, pemkot akan menyusun langkah-langkah strategis yang diperlukan," ujarnya.
Dia menambahkan, upaya menciptakan kawasan pesisir Tanjungpinang yang bersih dan sehat menjadi salah satu atensi Pemkot Tanjungpinang tahun ini.
Di samping memasang jaring penahan, juga dilakukan gerakan gotong royong secara rutin di kawasan pesisir melalui kolaborasi seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) pemkot serta masyarakat setempat.
Ia mengklaim sejak gotong royong yang digelar Rabu (8/5), sebanyak 2,5 ton atau dua lori sampah berhasil terangkut di kawasan pesisir pelantar satu. Lalu, di kawasan lain seperti Tanjung Unggat, dan daerah pesisir lainnya rata-rata sebanyak satu sampai 1,5 ton.
"Jika kita lakukan setiap hari, ditambah dengan membaiknya perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat, saya yakin kawasan pesisir kita akan lebih bersih," demikian Hasan.
Baca juga:
BKKBN: Perilaku sangat berpengaruh terhadap risiko stunting
KPU pastikan tidak ada calon independen di Pilgub Kepri 2024
KPU: Tidak ada calon bupati Natuna jalur perseorangan
Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang Hasan mengatakan untuk tahap pertama jaring penahan sampah akan dipasang mulai dari pelantar satu, lalu dilanjutkan ke pelantar dua, pelantar KUD, pelantar Sulawesi, Agogo, pelantar tiga, dan areal kawasan pesisir di sekitarnya.
"Pemasangan jaring penahan sampah tersebut bertujuan membantu menahan sampah yang terbawa arus pasang hingga ke pesisir. Selain itu, juga untuk memudahkan proses pengangkutan sampah oleh perahu khusus," kata Hasan di Tanjungpinang, Senin.
Kendati demikian, kata dia, pemasangan jaring penahan sampah ini tentu tidak serta merta membuat kawasan pesisir bebas dari sampah. Melainkan untuk lebih memudahkan pengangkutan sampah oleh tim yang telah dibentuk pemkot.
Program kawasan pesisir bersih dan sehat, sambungnya, akan lebih efektif jika masyarakat membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dengan cara tidak membuang sampah ke laut.
Menurut dia sampah di kawasan pesisir tidak sepenuhnya berasal dari sampah rumah tangga masyarakat sekitar. Tapi juga berasal dari sampah yang terbawa arus pasang, hingga sampai ke pemukiman.
Namun demikian, jika masyarakat sudah terbiasa dengan perilaku hidup bersih dan sehat, tentu volume sampah di kawasan pesisir bisa ditekan serendah mungkin.
"Pemasangan jaring penahan sampah akan diteruskan ke seluruh kawasan pesisir. Kita juga akan segera mencari solusi untuk pembuatan tempat pembuangan sementara di kawasan pesisir," papar Hasan.
Pemkot Tanjungpinang, lanjut Hasan, telah menyediakan empat perahu khusus pengangkut sampah yang beroperasi setiap hari dan didukung oleh delapan personel dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.
Selain itu, untuk mendukung dan membangkitkan partisipasi masyarakat, pemkot juga menyiapkan sepuluh personel yang khusus bertugas membantu pembersihan sampah di kawasan pesisir.
Sementara menyikapi adanya permintaan masyarakat agar pemkot menyediakan bak atau kontainer sampah permanen di sekitar kawasan pesisir sebagai tempat pembuangan sementara, menurut Hasan, hal itu masih terkendala oleh ketersediaan lahan.
"Untuk menindaklanjutinya, pemkot akan menyusun langkah-langkah strategis yang diperlukan," ujarnya.
Dia menambahkan, upaya menciptakan kawasan pesisir Tanjungpinang yang bersih dan sehat menjadi salah satu atensi Pemkot Tanjungpinang tahun ini.
Di samping memasang jaring penahan, juga dilakukan gerakan gotong royong secara rutin di kawasan pesisir melalui kolaborasi seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) pemkot serta masyarakat setempat.
Ia mengklaim sejak gotong royong yang digelar Rabu (8/5), sebanyak 2,5 ton atau dua lori sampah berhasil terangkut di kawasan pesisir pelantar satu. Lalu, di kawasan lain seperti Tanjung Unggat, dan daerah pesisir lainnya rata-rata sebanyak satu sampai 1,5 ton.
"Jika kita lakukan setiap hari, ditambah dengan membaiknya perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat, saya yakin kawasan pesisir kita akan lebih bersih," demikian Hasan.
Baca juga:
BKKBN: Perilaku sangat berpengaruh terhadap risiko stunting
KPU pastikan tidak ada calon independen di Pilgub Kepri 2024
KPU: Tidak ada calon bupati Natuna jalur perseorangan
Komentar