Pemkab Natuna orientasi tim pendamping keluarga untuk atasi stunting

id Stunting,Natuna,Tim pendamping keluarga,Orang tua,Orientasi,kepri,Kecamatan BunguranTimur, pemkab natuna

Pemkab Natuna orientasi tim pendamping keluarga untuk atasi stunting

Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda saat membuka orientasi tim pendamping keluarga di Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, Kamis (29/8/2024). (ANTARA/Muhamad Nurman)

Natuna (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau memberikan orientasi kepada tim pendamping keluarga wilayah setempat, terkait tugas dan fungsi tim tersebut dalam mengedukasi masyarakat mengenai bahaya stunting.
 
"Bicara stunting berarti kita membicarakan semua aspek, mulai dari tempat tinggal, ekonomi hingga pola hidup," kata Wakil Bupati Natuna Rodhial saat membuka kegiatan tersebut di Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, Kamis.

Tim pendamping keluarga merupakan masyarakat yang dibentuk untuk membantu pemerintah mendampingi keluarga yang memiliki kerentanan terhadap stunting.
 
Adapun tugas tim pendamping keluarga antara lain melakukan pendataan bayi di bawah dua tahun dan ibu hamil dalam rangka pemantauan kesehatan dan perkembangan keluarga, serta mengedukasi masyarakat terkait bahaya stunting.
 
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (DP3AP2KB) Kabupaten Natuna Sri Riawati, menjelaskan tujuan kegiatan untuk meningkatkan wawasan tentang percepatan penurunan stunting peserta, konsep stunting dan 1.000 hari pertama kehidupan, keterampilan pelaksanaan mekanisme kerja tim pendamping keluarga, keterampilan dalam penggunaan aplikasi elsimil dan aplikasi sipantas, dan keterampilan komunikasi antar pribadi dalam pendampingan pada sasaran.
 
"Tujuan umum kegiatan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tim pendamping keluarga dalam pendampingan keluarga berisiko stunting," ucap dia.
 
Ia menjelaskan peserta diberikan materi mengenai persoalan stunting di Kabupaten Natuna, konsep dasar stunting dan 1.000 hari pertama kehidupan, mekanisme kerja tim pendamping keluarga, peran strategis kampung keluarga berkualitas, penggunaan aplikasi elektronik siap nikah siap hamil (elsimil) dan penggunaan aplikasi sistem informasi pasangan berkualitas (sipantas).
 
"Jumlah peserta 100 orang yang berasal dari tim pendamping Kecamatan Bunguran Timur, Tengah, Timur Laut, Selatan dan Batubi," ujar dia.

Baca juga: Pemprov Kepri perkuat program intervensi untuk turunkan stunting

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE