Natuna (ANTARA) -
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengajak generasi muda di Kabupaten Natuna untuk menguasai bahasa asing.
Ajakan itu ia sampaikan pada seminar pendidikan dengan tema "cita-cita pendidikan di Ujung Utara Indonesia" di Gedung Sri Serindit Kecamatan Bunguran Timur, Natuna pada Jumat.
"Kuasai bahasa asing minimal bahasa Inggris," ucap dia di Natuna, Jumat.
Ia menyebut, saat ini persaingan terjadi secara terbuka, dengan demikian siapapun bisa bekerja dimana saja. Oleh karenanya, kemampuan diri harus ditingkatkan agar tidak kalah dalam bersaing.
Menurut dia, bahasa asing merupakan salah satu komponen penting dalam meraih kesuksesan dan bersaing.
"Kepri merupakan salah satu wilayah paling strategis di Indonesia, sebab berdekatan dengan hampir seluruh negara ASEAN, kondisi demikian membuat pemerintah mengistimewakan Kepri dengan dijadikannya beberapa wilayah kita menjadi wilayah perdagangan bebas," ujar dia.
Ia menerangkan keistimewaan ini harus disejalankan dengan peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, agar anak daerah tidak hanya menjadi penonton dan pekerja kasar saja.
Ia menjelaskan, kedepannya Pemprov Kepri akan berfokus pada peningkatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), tujuannya untuk menciptakan generasi siap kerja.
Menurut dia, Kepri akan semakin maju, sebab sudah banyak investor yang berinvestasi, terlebih Kepri sudah memiliki kawasan ekonomi khusus (KEK).
"Nanti harus adik-adik yang bekerja di perusahaan-perusahaan yang ada di Kepri," ujar dia.
Meski demikian, dirinya juga tetap berupaya meningkatkan kemampuan para tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan berbagai pelatihan.
"Pelajar SMK lulus langsung bisa kerja, karena sudah memiliki kemampuan khusus, tapi kalau SMA, kita harus kembangkan dan tingkatkan kemampuan mereka lagi," ucap dia.
Menurut dia, keinginannya Pemprov Kepri meningkatkan SDM bukan omongan belaka, namun hal itu telah dibuktikan dengan besaran anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Provinsi yang dikucurkan untuk pendidikan.
"Menurut undang-undang besaran APBD yang wajib dikucurkan sebesar 20 persen, tapi kita telah anggarkan lebih dari 20 persen," ujar dia.
Ia menjelaskan, anggaran itu dialokasi untuk pengadaan baju sekolah, pembayaran iuran SPP pelajar, biaya transportasi darat dan laut pelajar, serta peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.
Komentar