Moskow (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu merilis pernyataan yang menyebutkan bahwa 72 petugas medis dan pasien telah meninggal dan 43 lainnya terluka akibat serangan-serangan Israel di Lebanon.
Sejak konflik Israel-Lebanon meletus pada 17 September, WHO telah memverifikasi 23 serangan terhadap fasilitas kesehatan di Lebanon yang menyebabkan 72 kematian dan 43 cedera di kalangan pekerja kesehatan dan pasien."
Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa 100 dari 207 fasilitas kesehatan primer dan apotek telah ditutup di daerah-daerah yang terdampak konflik.
Persediaan di fasilitas-fasilitas kesehatan Lebanon juga mulai menipis dan petugas medis mengalami kelelahan, kata WHO.
Selain menyerang lewat udara, Israel pada 1 Oktober memulai operasi darat terhadap kelompok Hizbullah di Lebanon selatan.
Hizbullah masih terus melawan dan menembakkan roket yang melintasi perbatasan.
Sejak ketegangan meningkat, jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Lebanon telah menembus angka 2.300, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Israel berdalih serangannya di Lebanon adalah untuk menciptakan kondisi agar 60.000 warga Israel yang mengungsi akibat pertempuran di wilayah utara bisa kembali.
Sumber: Sputnik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: WHO: 72 pasien, staf medis tewas akibat serangan Israel di Lebanon
Berita Terkait
RSBP Batam tingkatkan inovasi dengan 3 pelayanan baru
Kamis, 21 November 2024 19:30 Wib
BPJS Kesehatan Tanjungpinang uji coba kepesertaan JKN jadi syarat wajib buat SIM
Kamis, 21 November 2024 7:45 Wib
Tiga orang korban longsor di Bruno Purworejo meninggal dunia
Rabu, 20 November 2024 9:54 Wib
BPJS Kesehatan Natuna nilai kembali fasilitas RSUD
Rabu, 20 November 2024 9:05 Wib
Seluruh puskesmas di Batam terapkan ILP
Selasa, 19 November 2024 16:22 Wib
RSUD Natuna penuhi standar RS tipe C
Selasa, 19 November 2024 12:57 Wib
Pemko Tanjungpinang dan BPJS Kesehatan bahas rencana kerja tahun 2025
Selasa, 19 November 2024 12:35 Wib
Poltekkes Tanjungpinang: E-PoK tingkatkan pengetahuan ibu pantau kesehatan anak
Senin, 18 November 2024 19:23 Wib
Komentar