4 bandara tidak beroperasi akibat erupsi Gunung Lewotobi

id Erupsi gunung lewotobi,NTT,Kota Kupang,Bandara terdampak erupsi di flores

4 bandara tidak beroperasi akibat erupsi Gunung Lewotobi

Foto erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Senin (4/11/2024). (ANTARA/HO-PVBMG).

Kupang (ANTARA) - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia Cabang Kupang melaporkan terdapat empat bandara di Pulau Flores  NTT yang tidak beroperasi sementara, akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang mengakibatkan setidaknya 10 orang meninggal dunia.

“Ada empat bandara yang ditutup dengan adanya erupsi Gunung Lewotobi,” kata GM Airnav Cabang Kupang I Nyoman Oka Wiraman saat dihubungi di Kupang, Senin.

Hal ini disampaikan terkait dengan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada Ahad (3/11) malam.

Material erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki mengakibatkan kerusakan pada sejumlah rumah warga, gedung sekolah dan asrama.

Empat bandara yang ditutup sementara itu adalah Bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende, Soa Bajawa, Gewayantana Larantuka dan Bandara Frans Seda Maumere Kabupaten Sikka.

Untuk Bandara Frans Seda Maumere menurut dia, sudah tidak beroperasi selama kurang lebih dua bulan lebih sebagai dampak dari erupsi gunung tersebut.

Kemudian tiga bandara lainnya diputuskan tidak beroperasi sementara setelah adanya surat dari pihak maskapai yakni Wings Air yang membatalkan sejumlah penerbangan ke tiga lokasi tersebut.

Ia mengatakan, pihak maskapai khawatir adanya debu vulkanik berdampak pada keselamatan penerbangan.

Sementara itu, korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Senin, (4/11) dini hari menjadi 10 orang.

"Jumlah korban meninggal akibat letusan Gunung Lewotobi sebanyak 10 orang. Korban meninggal ini yang sudah dievakuasi dari puing-puing bangunan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Flores Timur Fredy Moat Aeng, Senin.

Fredy yang dihubungi ANTARA mengaku sedang berada di lokasi kejadian mengatakan proses pencarian korban pada puing-puing bangunan yang hancur tertimpa batu-batuan dari puncak Gunung Lewotobi masih terus berlangsung.

Menurut dia, korban meninggal dunia umumnya karena tertimpa batu berukuran besar dari puncak gunung dan menembus atap rumah warga.

Dia mengatakan belum dapat dipastikan kerugian akibat kejadian tersebut karena para petugas masih fokus melakukan pencarian korban pada bangunan-bangunan yang rusak.



 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Empat bandara tidak beroperasi akibat erupsi Gunung Lewotobi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE