Dispar Kepri: Target kunjungan wisman tahun 2025 disesuaikan dengan RPJMN

id Dispar kepri,wisman,wisata mancannegara,wisata

Dispar Kepri: Target kunjungan wisman tahun 2025 disesuaikan dengan RPJMN

Wisman perdana dari Singapura mengenakan tanjak (penutup) kepala tradisional Melayu saat tiba di pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Kepri, Rabu (1/1/2025). (ANTARA/Ogen)

Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Guntur Sakti menyampaikan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2025 akan disesuaikan dengan target yang diatur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

"Jadi, ada aturan kepala daerah atau gubernur yang baru dilantik harus menyesuaikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan RPJMN di era kepemimpinan Prabowo-Gibran," kata Guntur di Tanjungpinang, Kepri, Kamis.

Ia menyebutkan jika berpatokan pada RPJMD Pemprov Kepri maka target kunjungan wisman 2025 ke daerah itu naik 200 ribu orang dibanding 2024, yaitu dari 1,4 juta orang menjadi 1,6 juta orang.

Sementara kalau berdasarkan RPJMN, target kunjungan wisman 2025 khusus wilayah Kepri sekitar 2,4 juta orang. Secara nasional, Kemenpar RI menargetkan 14,6 juta kunjungan wisman di sepanjang tahun ini.

"Nah, kami masih menunggu apakah target RPJMD akan menyesuaikan dengan RPJMN, atau ada rekonsiliasi dengan pencapaian kunjungan wisman Kepri tahun 2024 yang sekitar 1,6 juta orang," ujar Guntur.

Oleh karena itu, Dispar Kepri belum bisa menetapkan target kunjungan wisman tahun 2025. Pihaknya juga sudah mensosialisasikan terkait target RPJMD dan RPJMN kepada semua pemangku kepentingan di daerah setempat.

Ia melanjutkan sejumlah langkah-langkah strategis telah disiapkan untuk mendongkrak kunjungan wisman 2025, mulai dari memperbanyak penyelenggaraan kegiatan bertaraf internasional hingga meningkatkan kualitas destinasi wisata di Kepri.

Selain itu, yang tak kalah penting ialah regulasi khusus pariwisata yang diberikan pemerintah pusat untuk Kepri juga sangat mempengaruhi tingkat kunjungan wisman.

Sebagai contoh, kata dia, penerapan bebas visa kunjungan bagi pemegang residen permanen (PR) di Singapura mulai berlaku tanggal 7 Oktober 2024. Lalu, sehari setelahnya langsung banyak wisman (PR) yang masuk ke Kepri, bahkan mencapai ribuan orang.

"Regulasi itu sangat penting karena dampaknya sangat cepat terasa, dibanding kalau kita promosi wisata hari ini, tahun depan baru berdampak," ujarnya.

Guntur optimistis dari dimensi supply, produk-produk wisata di Kepri semakin membaik, mulai dari infrastruktur, aksesibilitas, dan entitas bisnis terus tumbuh dan berkembang.

Makanya, pemerintah wajib mendorong regulasi yang membuat iklim pariwisata bisa kompetitif, selain promosi dan menggelar event.

"Dari pengalaman beberapa negara termasuk yang diikuti Indonesia, ternyata relaksasi visa memberikan dampak luar biasa bagi meningkatkan angka kunjungan wisman," ucap Guntur.

Ia menambahkan pada tahun ini, Gubernur Kepri Ansar Ahmad kembali mengusilkan kepada Kementerian Imigrasi soal penambahan entitas bebas visa kunjungan dari Singapura ke Kepri. Entitas dimaksud ialah tidak hanya pagi pemegang PR, namun berlaku bagi pemegang visa lainnya di Singapura.

"Kenapa Pak Gubernur minta tambahan entitas, karena kebijakan itu khusus berlaku bagi Kepri," katanya.

Guntur turut mengutarakan untuk tahun 2024, kunjungan wisman hingga Oktober sudah di angka 1,4 juta orang, berdasarkan data BPS.

Ia optimistis sampai Desember 2024, jumlah kunjungan wisman mampu mencapai 1,6 juta orang atau melampaui target 2024 yang sebanyak 1,4 juta orang.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE