#KaburAjaDulu jadi tren, simak berbagai respons pemangku kepentingan tanggapi tren #KaburAjaDulu

id Serba-serbi, Tren, #KaburAjaDulu, Stakeholder

#KaburAjaDulu jadi tren, simak berbagai respons pemangku kepentingan tanggapi tren #KaburAjaDulu

Menteri P2MI Abdul Kadir Karding (ketiga kiri), Wamen P2MI Christina Aryani (ketiga kanan), dan Wamen P2MI Dzulfikar Ahmad Tawalla (kedua kanan) dalam sebuah acara di Kantor KP2MI Jakarta, Senin (17/2/2025). (ANTARA/Katriana)

Jakarta (ANTARA) - Tren bertagar #KaburAjaDulu berkembang di sejumlah platform media sosial dalam beberapa waktu terakhir.

Tren tersebut populer di media sosial setelah banyak warga negara Indonesia (WNI) yang sedang bekerja di luar negeri menyarankan netizen untuk mengikuti jejak mereka bekerja di luar Indonesia.

Tren tersebut meluas setelah para WNI yang bekerja di luar negeri itu menyebutkan banyak keuntungan yang bisa diperoleh jika bekerja di luar negeri, termasuk mendapatkan upah yang tinggi dan kualitas hidup yang lebih baik.

Tren tersebut lantas mendapat berbagai respons dari banyak pihak, termasuk dari para pemangku kepentingan (stakeholder), baik yang menangani warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri, maupun yang di dalam negeri.

Berikut adalah respons yang disampaikan para pemangku kepentingan menanggapi tren tersebut.


1. Menteri P2MI dorong peningkatan kapasitas

Menanggapi tren #KaburAjaDulu yang berkembang di media sosial tersebut, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mendorong peningkatan kapasitas para pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di luar negeri.

Menteri Karding menganggap tren yang menyoroti menariknya peluang kerja di luar negeri tersebut sebagai hal positif.

Namun, dia menekankan tentang perlunya bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka sebelum memilih untuk bekerja di luar negeri.

"Jadi dengan catatan, masyarakat yang memiliki keinginan (untuk) terlebih dahulu meningkatkan keterampilan dan kemampuannya," kata dia.

Dia mengingatkan bahwa pekerja migran yang memiliki keterampilan akan mendapat sambutan hangat ketika mereka datang di negara pemberi kerja.

Oleh karena itu, dia berharap para calon PMI bisa meningkatkan keterampilan yang memadai terlebih dahulu sehingga keberangkatan mereka ke luar negeri tidak sia-sia.


2. Wamen P2MI Christina: Sah-sah saja cari penghidupan lebih baik

Senada dengan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, Wakil Menteri P2MI Christina Aryani juga menanggapi secara positif tren tagar #KaburAjaDulu yang berkembang di media sosial.

"Sah-sah saja WNI mencari penghidupan yang lebih baik,” kata Christina sebagaimana keterangan yang diperoleh di Jakarta pada Selasa (18/2).

Menurutnya, hak mencari penghidupan yang lebih baik dengan bekerja di luar negeri merupakan hak setiap warga negara Indonesia (WNI).

Namun, dia menggarisbawahi pentingnya bagi masyarakat untuk mencari penghidupan yang lebih baik tersebut dengan tetap mematuhi aturan perundang-undangan yang berlaku.

Wamen Christina mengingatkan bahwa proses untuk bekerja di luar negeri harus tetap mengikuti prosedur yang legal agar aman dan terlindungi.

Dia menekankan bahwa ada aturan perundang-undangan yang berlaku bagi masyarakat yang ingin menjadi pekerja migran, salah satunya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.

Dengan demikian, bagi masyarakat Indonesia yang tertarik dengan tren #KaburAjaDulu, dia mengimbau mereka untuk menggali lebih dalam informasi tentang bekerja di luar negeri agar terhindar dari kasus kejahatan internasional.

"Dan tolong jangan dijadikan alasan untuk mencoba-coba berangkat secara ilegal dan berujung pada masalah," tegasnya.


3. Menaker nilai #KaburAjaDulu sebagai tantangan untuk berbenah

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menilai tren #KaburAjaDulu sebagai tantangan bagi pemerintah untuk menciptakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat.

Yassierli, saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, juga menilai bahwa tagar #KaburAjaDulu perlu menjadi perhatian dan catatan bagi pemerintah.

"Ini tantangan buat kami kalau memang itu adalah terkait dengan aspirasi mereka. Ayo pemerintah create better jobs, itu yang kemudian menjadi catatan kami dan concern kami," katanya.

Dia juga menilai tren #KaburAjaDulu bukan berarti ajakan untuk kabur, melainkan keinginan untuk meningkatkan kompetensi (skill) dan mendapatkan peluang bekerja yang lebih baik di luar negeri.

Unjuk rasa mahasiswa...

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE