Natuna siapkan lahan 11,4 hektare untuk bangun sekolah rakyat

id Sekolah Rakyat,pembangunan sekolah rakyat,Natuna,wilayah perbatasan,Kepulauan Riau,Asrama,boarding school

Natuna siapkan lahan 11,4 hektare untuk bangun sekolah rakyat

Ilustrasi - Sekolah di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. ANTARA/Muhamad Nurman

Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, menyiapkan lahan seluas 11,4 hektare untuk membangun unit Sekolah Rakyat.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Natuna, Puryanti, di Natuna, Senin, mengatakan lahan terletak di Kecamatan Bunguran Timur yang merupakan wilayah ibu kota Kabupaten Natuna.

Sekolah rakyat merupakan program pendidikan gratis yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin desil satu dan dua, berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Anak usia sekolah meliputi umur enam hingga 19 tahun di Natuna, yang terdata dalam DTSEN berjumlah lebih dari 1.000 orang.

Tujuan program ini untuk memberikan akses pendidikan berkualitas kepada mereka, serta membantu meningkatkan kualitas hidup dan memperluas kesempatan di masa depan.

"Lahan yang dibutuhkan sekitar enam hingga 10 hektare, tapi kami siapkan 11,4 hektare, berlokasi di belakang Masjid Agung Natuna," ujar dia.

Baca juga: Kemenag Natuna fasilitasi sejumlah kebutuhan jamaah haji

Puryanti menyebutkan waktu pasti pembangunan belum ditentukan, namun kelengkapan yang dibutuhkan atau yang harus disiapkan oleh Pemkab Natuna sudah lengkap, dan dalam waktu dekat, perwakilan dari pemerintah pusat akan berkunjung ke Natuna dan meninjau lokasi tersebut.

Biaya pembangunan diperkirakan lebih dari Rp200 miliar dan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Jenjang yang disiapkan meliputi sekolah dasar, menengah pertama, dan menengah atas," katanya.

Menurut informasi yang diterimanya, di Kepulauan Riau, sekolah rakyat hanya akan dibangun di Kabupaten Natuna, Kota Tanjungpinang, dan satu lokasi di tingkat provinsi.

Sekolah ini dirancang berasrama (boarding school) yang menggabungkan pendidikan formal dengan pembinaan karakter.

"Semuanya gratis, mulai dari pakaian, makan, minum, pendidikan, hingga asrama," ujar dia.

Baca juga: Basarnas Natuna evakuasi pendaki yang cedera kaki di Gunung Ranai

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE