99 persen rumah tangga di Kepri sudah diterangi listrik

id Pemprov kepri

99 persen rumah tangga di Kepri sudah diterangi listrik

Gubernur Kepri Ansar Ahmad (kiri) dan Wakil Gubernur Nyanyang Haris Pratamura. ANTARA/Ogen

Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) menyampaikan sebanyak 629.847 rumah tangga sudah diterangi listrik, atau mencapai 99,10 persen dari total target sebanyak 635.577 rumah tangga, dan tersisa 5.730 rumah tangga belum berlistrik.

"Per Mei 2025, rasio elektrifikasi listrik (RE) di Kepri menyentuh angka 99,10 persen," kata Wakil Gubernur Kepri Nyanyang Haris Pratamura dihubungi di Tanjungpinang, Ahad.

Nyanyang menyampaikan capaian rasio elektrifikasi itu salah satunya dengan dilaksanakannya program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) sejak tahun 2021 sampai 2024.

Baca juga: PPIH Embarkasi Batam salurkan uang saku jamaah haji total Rp29,9 miliar

Dalam rentang empat tahun terakhir, katanya, sebanyak 12.764 rumah tangga prasejahtera di Kepri menerima bantuan pasang baru listrik (BPBL).

Ia memerinci jumlah penerima program BPBL itu terbagi sebanyak 4.524 rumah tangga pada tahun 2021, lalu 1.739 pada tahun 2022, kemudian 2.895 pada tahun 2023, dan 3.606 rumah tangga pada tahun 2024.

Total keseluruhan BPBL yang diberikan kepada rumah tangga prasejahtera itu dibagi dalam empat pola anggaran, yakni 2.356 melalui APBD, kemudian 4.998 melalui APBN, lalu 5.114 menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), serta 296 berupa solar home system (SHS).

"Kami optimistis program Kepri Terang yang merata akan terwujud," ujar Nyanyang.

Wagub turut menambahkan sistem kelistrikan PLN tahun 2021-2024 mengalami peningkatan cukup signifikan. Dari semula 96 menjadi 114 sistem.

Baca juga: Sebanyak 77 desa di Natuna telah bentuk Koperasi Merah Putih

Sistem kelistrikan PLN sepanjang empat tahun itu terbagi dari nyala 24 jam menjadi 36 sistem dari semula 30 sistem, lalu nyala 14 jam menjadi 78 sistem dari sebelumnya 65 sistem.

"Sampai dengan bulan April 2025 sistem kelistrikan PLN dengan jam nyala 24 jam telah bertambah delapan sistem pada delapan ibukota kecamatan," terang Nyanyang.

Dengan kondisi tersebut, lanjutnya, sejauh ini di Kepri masih terdapat 86 pulau non-PLN yang masih menyala selama lima jam dan 36 pulau berpenghuni yang belum berlistrik. Kondisi ini yang akan disegerakan dapat teraliri listrik atau peningkatan jam nyala menjadi 24 jam.

Nyanyang optimistis pada masa kepemimpinannya bersama Gubernur Ansar Ahmad dapat mewujudkan pemerataan aliran listrik di Kepri.

"Roadmap PLN melalui program listrik desa tahun 2025 - 2027 telah mengakomodir penyelesaian di pulau-pulau tersebut," kata Nyanyang.

Baca juga: Senin pertama bulan Juni, cuaca Kepri diprakirakan cerah berawan

Sementara itu Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kepri Darwin mengatakan dari total 629.847 rumah tangga berlistrik di Kepri, sebanyak 627.564 diterangi PLN, lalu 2.177 rumah tangga dengan non-PLN, dan 296 rumah tangga dengan Listrik Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE).

Ia memaparkan rumah tangga berlistrik itu tersebar di tujuh kabupaten/kota se-Kepri, meliputi Karimun 84.873 rumah tangga (99,40 persen), lalu Natuna 24.253 rumah tangga (99,52 persen), dan Lingga 29.246 rumah tangga (93,67 persen).

Berikutnya, Batam 331.474 rumah tangga (99,80 persen), kemudian Anambas 15.471 rumah tangga (96,12 persen), lalu Bintan 57.278 rumah tangga (98,75 persen), serta Tanjungpinang 83.852 rumah tangga (99,87 persen).

Baca juga:
TNI bersama komunitas selam di Natuna pasang monumen garuda di bawah laut

Polresta Barelang dorong ketahanan pangan melalui lomba pekarangan

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE