Kunjungan wisman ke museum Batam meningkat signifikan

id kepri batam,museum,raja ali haji,objek wisata,wisman

Kunjungan wisman ke museum Batam meningkat signifikan

Replika sebuah cogan kerajaan Melayu Riau-Lingga yang dipajang di Museum Batam Raja Ali Haji. ANTARA/Amandine Nadja

Batam (ANTARA) - Kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke objek wisata Museum Raja Ali Haji Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mengalami peningkatan signifikan di tahun 2025 jika dibandingkan dengan tahun 2024 di periode yang sama.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Batam Raja Ali Haji, Senny Thirtywani mengatakan bahwa dari Januari hingga Mei 2025, terdapat 2.040 kunjungan wisatawan asing.

“Hingga Mei kami mencatat ada 2.040 wisman yang berkunjung. Kadang lebih banyak wisman yang berkunjung ke museum daripada kunjungan lokal seperti di bulan Januari dan Februari, dimana wisman mendominasi,” katanya saat dihubungi di Batam, Senin.

Pada periode yang sama tahun 2024, museum Batam hanya dikunjungi sebanyak 73 wisman.

“Semakin banyak orang yang mengetahui keberadaan museum Batam, terutama wisman. Ini selalu menjadi misi kami agar Museum Raja Ali Haji dikenal dan menjadi objek wisata yang diminati,” katanya.

Menurut Senny, kunjungan di bulan Mei didominasi wisatawan mancanegara (wisman) asal Malaysia dan Turki dengan rincian 333 wisman, 282 pelajar, dan 268 pengunjung umum.

“Kunjungan meningkat dibanding bulan sebelumnya, didorong oleh beberapa libur panjang nasional dan kunjungan dari sekitar enam sekolah di Batam,” ujarnya.

Peningkatan ini terlihat signifikan bila dibandingkan dengan 530 pengunjung pada April dan 277 pengunjung pada Maret.

Sementara itu, dua bulan awal tahun mencatat angka lebih tinggi, yakni 1.322 kunjungan pada Januari dan 1.552 kunjungan pada Februari.

Kenaikan jumlah kunjungan berdampak pada pendapatan retribusi museum. Sepanjang Mei 2025, Museum Batam memperoleh Rp32,06 juta dari retribusi kunjungan dari total Rp163,645 juta.

Sejak penetapan tarif retribusi pada Oktober 2024, pengunjung museum dikenai biaya Rp5.000 untuk pelajar, Rp10.000 untuk umum, dan Rp15.000 untuk wisman.

Jika digabungkan dengan pendapatan dari objek wisata Dendang Melayu di Jembatan Barelang, total penerimaan dari dua unit wisata yang dikelola UPTD tersebut mencapai Rp209, 12 juta atau sekitar 27,8 persen dari target pendapatan retribusi tahun 2025 sebesar Rp751,6 juta.

Senny menambahkan secara tren, kunjungan museum biasanya meningkat pada kuartal akhir tahun.

“Kami optimistis dapat mencapai target tahun ini, karena berdasarkan pola tahun sebelumnya, puncak kunjungan terjadi di bulan Oktober, November, dan Desember,” katanya.

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE