Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyampaikan progres persiapan sarana dan prasarana Sekolah Rakyat (SR) rintisan 1C di daerah itu telah mencapai 85 persen.
Sekda Tanjungpinang Zulhidayat mengatakan saat ini pihaknya tengah berupaya merampungkan rehabilitasi gedung SMPN 15 yang menjadi lokasi sementara program SR tahap pertama, sambil menunggu pembangunan gedung permanen di kawasan Bukit Manuk.
"Perbaikan sarana dan prasarana gedung SR sampai awal September 2025, sudah mencapai 85 persen," kata Zulhidayat dihubungi di Tanjungpinang, Sabtu.
Zulhidayat menyebut Pemkot Tanjungpinang terus mematangkan persiapan pembukaan SR yang merupakan program pendidikan gratis berbasis asrama (boarding school) untuk anak-anak dari keluarga miskin.
Begitu juga dengan persiapan pengusulan calon tenaga pendidik lainnya untuk SR, meliputi tenaga tata usaha, operator dapodik, bendahara sekolah, wali asrama, wali asuh, serta tenaga kesehatan yang berasal dari pemerintah daerah melalui redistribusi penugasan PNS.
"Termasuk tenaga outsourcing lainnya, seperti tenaga keamanan, juru masak dan cleaning service," ujarnya.
Menurutnya pemkot masih menunggu penetapan surat keputusan (SK) dari pemerintah pusat terkait jadwal pelaksanaannya. Program SR rintisan ini dijadwalkan mulai berjalan pada September 2025.
Untuk tahap awal, program ini menyasar 100 orang peserta didik, dengan rincian siswa SD 50 orang, lalu siswa SMP 25 orang, dan sisanya siswa SMA 25 orang, dengan empat rombongan belajar atau rombel.
"Siswa SR rintisan 1c ini sudah ditetapkan melalui SK Wali Kota Tanjungpinang, sebanyak 100 calon peserta didik," ujar dia.
Ia menjelaskan calon siswa SR yang ditetapkan itu sudah diverifikasi dan divalidasi oleh Dinas Sosial bersama pendamping sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial di semua kelurahan se-Kota Tanjungpinang.
Calon siswa diprioritaskan bagi anak usia sekolah dari keluarga miskin, yang masuk desil I dan II dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Peserta didik ini sudah diseleksi melalui berbagai tahapan, mulai dari administrasi untuk memastikan bahwa mereka termasuk dalam desil I dan II DTSEN, kemudian kunjungan rumah, dan wawancara dengan orang tua," ungkapnya.
Zulhidayat menambahkan sebelum kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), akan dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk peserta didik oleh dinas kesehatan melalui puskesmas terdekat dari lokasi SR rintisan 1c Tanjungpinang.

Komentar