Batam (Antara Kepri) - Ketua Persatuan Fotografer Indonesia (PFI) Kepulauan Riau, Immanuel Sebayang menyanyangkan penghalang-halangan peliputan dan pengambilan gambar saat konser Iwan Fals di Lapangan Engku Putri Batam, Sabtu (18/5) malam.
"Sekarang bukan zamannya lagi seperti itu. Ini motret artis yang butuh publikasi, masak dihalang-halangi dan apalagi sampai ada yang menarik baju seorang pewarta foto yang baru saja mau keluarin kamera," kata dia di Batam, Senin.
Menurut Immanuel, penghalangan liputan justru akan merugikan artis. Konser merupakan sebuah ajang publikasi bagi para artis.
"Artis mungkin tidak mengetahui adanya penghalangan liputan. Apalagi musisi sekaliber Iwan Fals yang terkenal sangat terbuka. Saya pernah meliput konsernya di Yogyakarta dan tidak ada penghalangan seperti itu," kata Immanuel.
Immanuel mengatakan, panitia penyelenggara terlalu berlebihan dalam menjaga sosok Iwan Fals.
"Para wartawan foto juga mengerti tata cara untuk meliput konser. Seperti misalnya, memotret tidak dengan menggunakan flash atau blitz yang dikhawatirkan dapat mengganggu artis. Panitianya itu yang overacting," kata dia.
Ia mengatakan, kalau tidak boleh diliput seharusnya konser diselenggarakan di ruang tertutup bukan pada tempat terbuka.
Sekertaris Jenderal AJI Batam, Nikolas Panama juga menyatakan hal serupa terhadap perilaku tidak menyenangkan yangd ialami beberapa pewarta saat konser yang diselenggarakan sebuah merek minuman.
"Tugas wartawan dalam meliput dilindungi dengan UU 40/1999 tentang kebebasan pers, seharusnya tidak dihalangi. Apalagi sampai ada yang ditarik krah bajunya. Itu merupakan sebuah pelanggaran," kata dia.
Ia mengatakan, seharusnya pihak penyelenggara bekerjasama dengan pewarta dan memperlakukan mereka semestinya agar tidak ada pihak yang dirugikan.
"Kalau seperti ini, justru artisnya yang dirugikan. Seharusnya mereka memperlakukan semua wartawan secara manusiawi," kata dia.
Niko berharap, kejadian kekerasan dan penghalang-halangan peliputan wartawan yang sudah dijalankan sesuai dengan ketentuan tidak terjadi lagi.
Sejumlah pewarta foto dan tulis dilarang masuk area konser saat Iwan Fals menggelar konser. Para wartawan mengeluhkan sikap arogan panitia yang melarang wartawan masuk tanpa menggunakan pengenal khusus dari penyelenggara.
"Masak kami dianggap seperti maling. Harus kucing-kucingan sama panitia. Kami juga tahu etika mengambil foto kok. Kami sangat menyayangkan perlakuan kasar panitia terhadap seorang pewarta foto yang ditarik bajunya saat mau ambil gambar pada sisi panggung," kata seorang pewarta foto, Joko. (Antara)
Editor: Rusdianto
Komentar