Delegasi Perdagangan Beberapa Negara Kunjungi BP Batam

id Delegasi,Perdagangan,Negara,Kunjung,BP,Batam,investasi

Batam (Antara Kepri) - Sebanyak 13 orang delegasi perdagangan dari berbagai negara menguinjungi Badan Pengusahaan Batam, Selasa siang, dan melakukan pembicaraan mengenai peluang investasi.

Delegasi tersebut adalah Italian Trade Commision, Yaniman Lani, British Chamber from comp. Tella Maris Int, Suresh Marcandan, China United Engineering, Cai Xinfa, Commercial of Polland Embassy Tomasz Pietka.

Selanjutnya Amcham/PT. Kotaisan Prima Transindo, Johnson Young dan Jenny Young, Commercial Counsellor Turkish Embassy, Okan Ozturk, Trade Officer Turkish Embassy, Suhara Setiadi Lalu.

German TUV Nord Group, Eva Maria Christiana Pitterling dan Ellys Simamora, Senior Trade Officer Switzerland Embassy, Lukmansyah Hardigaluh dan Korea Trade Center, Song Yoo Hwang dan Lee Jang Hee.

Delegasi tersebut disambut oleh Deputi Bidang Pengendalian BP Batam, Asroni Harahap, Direktur Investasi dan Pemasaran, Purnomo Andiantono, dan Direktur PTSP dan Humas, Dwi Djoko Wiwoho.

"Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk penjajakan peluang investasi dan bisnis di Provinsi Kepulauan Riau, khususnya di Batam," kata Asroni.

Ia mengatakan, dalam kunjungan di gedung Marketing BP Batam tersebut banyak hal yang ditanyakan oleh delegasi terkait perbedaan Batam dengan daerah lain di Indonesia.

Asroni mengatakan, bahwa Batam menerima pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat sesuai dengan PP No. 46 Tahun 2007 untuk mengelola Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, sehingga segala perizinan impor dan ekspor dikeluarkan oleh BP Batam dan para investor tidak perlu lagi mengurus perizinan di Jakarta.

"Delegasi juga menanyakan dan menganggap Batam tergantung dengan Singapura, meski itu tidak benar," kata dia.

Asroni mengatakan, memang Batam dan Singapura sangat berdekatan, namun bukan berarti Batam bergantung dengan negara tersebut.

"Batam juga memiliki kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh Singapura seperti sumber daya alam dan tenaga kerja lokal," kata Asroni. (Antara)

Editor: Rusdianto

Editor: Jo Seng Bie
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE