Batam (Antara Kepri) - Warga Pulau Terong, Kota Batam, Kepulauan Riau, mulai menikmati aliran air bersih di setiap rumah setelah bertahun-tahun harus mengambil di pulau lain atau menadah air hujan demi memenuhi kebutuhan hidup.
"Kami seperti bangun dalam mimpi, sudah 100 tahun kami di pulau ini, akhirnya diresmikan bangunan air bersih," kata tokoh masyarakat Pulau Terong Nahar Umar di Batam, Rabu.
Selama ini warga Pulau Terong setiap pagi harus mengantre mengambil air dari Pulau Ngenang yang jaraknya relatif jauh. Karena bila hari siang, maka air habis.
"Kami berterima kasih kepada Pemkot yang membangun sarana ini. Juga kepada Bapak Husen karena air ini diambil dari lumbung beliau," kata dia.
Air yang mengalir di rumah-rumah warga Pulau Terong dialiri dari waduk seluas 1.800 meter kubik milik warga Pulau Teluk Bakau, Husen yang menghibahkannya kepada warga.
Dari Pulau Teluk Bakau, kemudian pemerintah kota membangun jaringan dan menyalurkannya kepada warga Pulau Terong.
Saat ini jaringan air bersih di Pulau Terong baru melayani sekitar 90 sambungan rumah, dan pemerintah menargetkan untuk meningkatkan jaringan itu hingga 257 sambungan rumah pada 2015.
Wali Kota Batam Ahmad Dahlan menegaskan komitmennya untuk membangun pulau-pulau pesisir dengan infrastruktur yang baik, termasuk sarana air bersih.
"Ini adalah ke tiga, pertama di Pulau Buluh, agak mahal karena airnya dari Batam. Kemudian Bulang Kebam air dari Bulang Lintang," kata dia.
Rencananya Pemkot akan membangun sarana air di Pulau Lance, Pulau Kasu dan Pulau Akar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Yumasnur mengatakan setelah mengalir di rumah warga, maka distribusi air akan dikelola oleh UPT Air Bersih di bawah Dinas PU. (Antara)
Editor: Rusdianto
Komentar