Lingga (Antaranews Kepri) - Profesor kelahiran pulau Singkep bernama Firdaus melakukan riset tentang kearifan suku laut di beberapa wilayah di Kabupaten Lingga, salah satunya berada di pulau Senayang guna menggali nilai-nilai kearifan lokal orang suku laut.
"Sebagai putra daerah saya merasa sangat terpanggil untuk melakukan riset ini, karena semasa besar di pulau Singkep orang-orang suku asli atau suku laut ini sering menjadi bahan perbincangan yang melegenda," kata Ketua Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNRI, Prof Firdaus kepada Antara, Rabu.
Untuk melakukan riset ini, Firdaus memboyong empat orang peneliti dari Universitas Riau untuk melakukan riset tentang kearifan lokal suku laut. Kegiatan riset ini kata Firdaus keseluruhan biaya didanai oleh Universitas Riau tanpa menggunakan dana APBD, baik itu dari Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Lingga sendiri.
Baca juga: Bendera Tujuh Meter Terbentang di Pemukiman Suku Laut
Riset tersebut sambung Firdaus dilakukan selama beberapa hari. Dimulai dari pulau Mepar menuju ke beberapa pulau di selat kongki dan pulau-pulau tempat bermukimnya suku asli atau suku laut di Kabupaten Lingga.
"Kita juga melibatkan para aktifis dan orang-orang yang aktif dikegiatan suku laut guna mempermudah riset ini," katanya.
Baca juga: Perbedaan keyakinan menyatukan Suku Laut Desa Berakit
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga Muhammad Ishak mengapresiasi atas kepedulian Profesor Firdaus yang telah mengarahkan sasaran risetnya di Kabupaten Lingga. Kata Ishak mengenai riset kebudayaan yang dilakukan di Kabupaten Lingga ini agar dapat diperkaya ditahun mendatang, mengingat Kabupaten Lingga saat ini masih banyak potensi kebudayaan, terutama kearifan lokal yang belum diangkat atau ditulis menjadi buku yang dapat dijadikan referensi.
"Saya juga telah mengusulkan ini kepada beberapa Kementerian melalui unitnya dan Pemerintah Provinsi Kepri, dan kita khawatir jika terlambat maka narasumber yang berkompeten menjawab akan semakin sulit dicari dan pula semakin menua usianya," Kata dia.
Baca juga: Lensi Pahlawan Buta Aksara Suku Laut Lingga
Keberadaan suku laut menurutnya sudah pernah dilakukan pendataan jumlah masyarakat asli tempatan (MAT) atau suku laut. Namun karena keterbatasan anggaran, pendataan hanya dapat dilakukan pada waktu itu saja.
Dengan adanya riset atau kajian yang dilakukan oleh tim yang dipimpin Profesor Firdaus ini diharapkan dapat menjadi referensi bahan perencanaan untuk membuat langkah kebijakan bagi pemerintah daerah yang harus dilakukan, baik untuk pelestarian maupun untuk pengembangannya.(Antara)
Komentar