KLHK: Gubernur Kepri tidak peduli lingkungan terkait tambang bauksit

id KLHK,Gubernur,Kepri,tidak, peduli,lingkungan,tambang bauksit

KLHK: Gubernur Kepri tidak peduli lingkungan terkait tambang bauksit

Segel KLHK pada lahan tambang bauksit di Tembeling, Bintan yang rusak (Antara News Kepri/Nikolas Panama)

Kalau kedua pemerintahan daerah itu peduli terhadap lingkungan, seharusnya cabut izinnya, hentikan pekerjaannya
Tanjungpinang (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan Gubernur Kepulauan Riau, Nurdin Basirun dan Bupati Bintan, Apri Sujadi tidak peduli lingkungan.

Kepala Balai Penegakan Hukum Wilayah Sumatra KLHK, Edward Hutapea, yang dihubungi Antara di Tanjungpinang, Selasa, mengatakan, ketidakpedulian Gubernur Nurdin Basirun dan Bupati Apri Sujadi terhadap lingkungan terlihat dari aktivitas tambang bauksit yang merusak hutan dan lingkungan.

Aktivitas pertambangan bauksit di Bintan begitu massif terjadi sampai sekarang. Padahal kedua kepala daerah itu memiliki wewenang untuk mencabut berbagai izin yang menyebabkan terjadinya pertambangan bauksit.

"Kalau kedua pemerintahan daerah itu peduli terhadap lingkungan, seharusnya cabut izinnya, hentikan pekerjaannya. Ini  lingkungan dan hutan sudah rusak parah di daratan Bintan dan pulau-pulau daerah tersebut," tegasnya.

Edo demikian sapaan akrabnya mengatakan KLHK dapat saja menghentikan aktivitas pertambangan di Pulau Dendang, Pulau Angkut, Pulau Telang Kecil dan Pulau Mana. Namun ada berbagai pertimbangan, terutama terkait keselamatan petugas saat melakukan penegakan hukum.

"Kami ini seperti jalan sendiri, tidak dapat dukungan dari institusi lainnya dalam melakukan penegakan hukum. Padahal apa yang kami lakukan ini untuk kepentingan negara dan masyarakat. Kami sudah memperhitungkan potensi yang akan terjadi jika kami melakukan penegakan hukum di lapangan," tegasnya.

Edo mengajak seluruh pihak yang berkompeten untuk bersinergi dalam menangani kasus ini. Semestinya penegakan hukum mendapat dukungan dari berbagai pihak, karena pelanggaran yang dilakukan tampak jelas.

"Dari hasil penyelidikan, kami sangat paham apa yang terjadi," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diterima Antara, aktivitas pertambangan dan pengangkutan batu bauksit masih berlangsung di Pulau Dendang, Pulau Angkut dan Pulau Telang Kecil.

"Di Pulau Dendang ada lima kapal tongkang yang sudah berisi batu bauksit. Di Pulau Telang Kecil masih 'loading'. Ada dua kapal induk juga di sekitar perairan Bintan, yang siap mengangkut batu bauksit tersebut," ujarnya.

Perusahaan yang melakukan pertambangan dan pengangkutan batu bauksit di Pulau Dendang yakni Buana Sinar Khatulistiwa, sementara di Telang Kecil dilakukan oleh AS, salah seorang pengusaha.

Baca juga: Gubernur Kepri: tambang bauksit sudah tidak jalan

Baca juga: Dinas ESDM Kepri: DLH berwenang hentikan tambang

Baca juga: Ketika tambang bauksit di Kabupaten Bintan tidak terhentikan

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE