Madu dan santan produk ekspor Kepri

id Ekspor Kepri,madu,santan

Madu dan santan produk ekspor Kepri

Petugas BKP Tanjungpinang saat mengecek produk santan asal Bintan, Kepri yang diekspor ke Jerman belum lama ini. (Foto/Humas BKP Tanjungpinang.)

Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada awal Februari 2020 mengekspor 150 kg madu dalam kemasan botol ke Malaysia, melalui transportasi laut dari Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang, sementara sebelumnya pada akhir Januari, untuk pertama kalinya santan kelapa asal Bintan, juga di ekspor ke Jerman.

Sebelum diekspor, produk madu senilai Rp15 juta yang berasal dari lebah hutan liar di wilayah Kepri tersebut sudah melalui pemeriksaan di Balai Karantina Pertanian (BKP) setempat.

"Madu diperiksa secara organoleptik dengan tujuan untuk memastikan bau, warna dan teksturnya. Setelah sesuai, diterbitkanlah sertifikat sanitasi," kata Dokter Karantina BKP Tanjungpinang, Dainurritus, Sabtu.

Selain madu, pada akhir Januari 2020, untuk pertama kalinya santan kelapa asal Bintan, Kepri juga di ekspor ke negara Jerman.

PT Bionesia Organic Foods yang merupakan perusahaan pertama di Bintan yang mengolah kelapa menjadi beberapa turunan ini mengekspor Bio Kokosmilch atau santan kelapa organik sebanyak 14.000 karton atau 33.600 Kg.

"Total nilai ekspor santan ke Jerman ini mencapai Rp 630 juta," kata Executive Shipper PT. Bionesia, Yovita.

Dia menjelaskan, ekspor 33,6 ton kokosmilch ini adalah santan yang biasa digunakan untuk memasak atau keperluan santan lainnya.

"Jenis yang encer dapat juga untuk diminum langsung," katanya.

Ia menjelaskan, bahan baku pembuatan kokosmilch adalah buah kelapa yang sudah tua, yang dibeli dari kebun kelapa milik petani yang ada di Kepri dan sekitarnya.

Kehadiran perusahaan pengolahan kelapa ini, kata dia, diharapkan jadi angin segar bagi petani di Kepri, karena kelapa tua dapat dijual ke Bionesia.

"Dengan syarat kebun dikelola dengan baik dan bebas pestisida dengan ambang batas tertentu, sehingga bisa lulus uji organik," kata dia.

Petugas Karantina BKP Tanjungpinang, Ilham Mustafa mengatakan Kementerian Pertanian sangat mendukung industri pengolahan komoditas pertanian seperti madu dan santan di Kepri itu.

Menurut dia, barang ekspor bukan lagi bahan baku, melainkan produk yang sudah siap dikonsumsi sehingga memberi nilai lebih bagi komoditas kelapa itu sendiri, sekaligus mampu menyerap lapangan pekerjaan dan hasil pertanian.

"Karantina siap memberi pelayanan terbaik untuk ketersediaan bahan baku bagi perusahaan dan mengawal ekspor berjalan dengan lancar," katanya.


 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE