Penyintas COVID-19 di Batam berminat donor plasma konvalesen

Batam (ANTARA) - Puluhan penyintas COVID-19 di Kota Batam, Kepulauan Riau, berminat melakukan donor plasma konvalesen namun sebagian besar tidak lulus penyaringan yang dilakukan Palang Merah Indonesia Kota Batam.

Kepala Unit Donor Darah PMI Batam, Novia mengatakan terdapat 45 orang penyintas COVID-19 yang ingin mendonorkan plasma konvalesen namun yang dinyatakan bisa hanya tiga orang.

"Untuk saat ini penyintas COVID-19 masih sama seperti kemarin. Soalnya banyak yang gagal di 'screening' awal, berdasarkan pemeriksaan," kata Novia di Batam, Senin.

Terdapat sejumlah syarat bagi penyintas COVID-19 untuk mendonorkan plasma konvalesen, di antaranya telah menjalani karantina sekitar 28 hari sejak awal dinyatakan positif.

Pendonor diutamakan lelaki dan tidak pernah menjalani transfusi darah, serta harus sehat dan bukan orang tanpa gejala saat menderita COVID-19.

Menurut dia, apabila penyintas COVID-19 tanpa gejala, maka respons imunnya relatif lamban, berbeda dengan orang dengan gejala.

Sementara itu, hingga kini, belum ada permintaan plasma konvaselen dari pasien COVID-19 kepada PMI Batam. "Plasma kita masih belum ada permintaannya," kata dia.

Menurut dia, terapi plasma konvalesen relatif efektif bagi pasien COVID-19 dengan keadaan umum berat, bukan diperuntukkan bagi orang tanpa gejala.

Sementara itu warga Batam penyintas COVID-19, Yusfa Hendri menyatakan bersedia mendonorkan plasmanya untuk pasien yang terpapar virus corona.

"Saya sudah meminta melalui Pak Didi (Kepala Dinas Kesehatan setempat) untuk bisa diperiksa darah," kata Yusfa yang merupakan Asisten I Pemkot Batam Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.

Bersama Yusfa, sejumlah penyintas COVID-19 yang juga ASN di lingkungan Pemkot Batam juga sudah menyatakan kesediaannya untuk mendonorkan plasma.