Karimun (ANTARA Kepri) - Penyaluran kredit lunak bagi pelaku usaha kecil dan menengah melalui program Corporate Social Responsibilty PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau belum maksimal.
"Kami kurang mengetahui kenapa warga masyarakat kurang berminat untuk mengajukan pinjaman. Saat ini saja hanya ada dua calon mitra yang persyaratan permohonan pinjamannya sedang kami proses,'' kata Manajer Keuangan PT Pelindo I Persero Cabang Tanjung Balai Karimun, John Eliot Situmorang di Tanjung Balai Karimun, Sabtu.
John Eliot mengatakan kredit lunak bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang disiapkan badan usaha milik negara itu setiap tahun.
"Sebagai BUMN kami diwajibkan untuk melaksanakan program CSR untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Akibat rendahnya minat masyarakat, dana yang kita siapkan banyak yang tersisa. Padahal kami sudah menyosialisasikannya kepada masyarakat, termasuk dalam pameran pembangunan hari ulang tahun Kabupaten Karimun ke-12 baru-baru ini," tuturnya.
Dia menjelaskan, bunga pinjaman yang diberlakukan lebih rendah dibandingkan pinjaman bank, sekitar enam persen per tahun. Setiap pemohon wajib memiliki agunan seperti sertifikat tanah.
"Jika nilai tanahnya Rp100 juta, maka pinjaman yang diberikan paling tinggi Rp75 juta. Jenis usahanya tidak hanya bidang perdagangan, tetapi juga bidang lain seperti pertanian, perkebunan atau industri rumah tangga. Kami akan melakukan survei untuk menentukan layak atau tidaknya usaha yang dijalani pemohon pinjaman," ucapnya.
General Manager Agastiyan Kenanga Bumi mengatakan PT Pelindo I Cabang Tanjung Balai Karimun memberi kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat Karimun untuk mendapatkan pinjaman, asalkan memenuhi syarat yang ditentukan.
"Selama ini, penyaluran pinjaman lebih banyak terserap ke Selatpanjang, Meranti, Riau yang juga termasuk wilayah kerja kami. Ke depan, kami mengharapkan ada peningkatkan mitra binaan di Karimun,'' katanya.
Pada semester pertama 2011, pengusaha kecil yang mengajukan pinjaman dan memenuhi syarat sebanyak empat orang, yaitu pengusaha kerupuk Parminah dan Tini, kemudian Sudaryanto dan Tagor pengusaha jasa angkutan dan perikanan.
Sedangkan pada semester kedua 2010, PT Pelindo telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp445 juta kepada pelaku UKM di Selatpanjang dan sebesar Rp100 juta untuk empat pengusaha kecil di Karimun.
"Hingga saat ini kami sudah menyalurkan pinjaman kepada lebih dari 30 mitra. Pada umumnya, kredit yang kami salurkan berjalan lancar dan usaha yang mereka jalani juga tumbuh dan berkembang," katanya.(pso-028/S006)
Berita Terkait
Jember dan Lumajang rasakan getaran gempa Malang dengan magnitudo 5,3
Selasa, 21 Mei 2024 9:03 Wib
BPBD: Sembilan rumah warga di Bintan rusak akibat puting beliung
Senin, 20 Mei 2024 16:21 Wib
Pemprov Kepri ajak pelaku UMKM manfaatkan fasilitas untuk kembangkan usaha
Senin, 20 Mei 2024 15:06 Wib
Rumah BUMN Natuna bina 1.000 pelaku UMKM
Senin, 20 Mei 2024 14:55 Wib
50 persen pelaku IKM di Tanjungpinang kantongi sertifikasi halal
Senin, 20 Mei 2024 7:12 Wib
Begini cerita warga yang melihat kecelakaan pesawat PK-IFP di BSD
Minggu, 19 Mei 2024 20:42 Wib
BPBD OKU: Sebanyak 13.600 rumah warga terendam banjir
Sabtu, 18 Mei 2024 18:09 Wib
Wabup Natuna ajak masyarakat jaga kebersihan
Sabtu, 18 Mei 2024 9:32 Wib
Komentar