Pemprov Kepri dan Republic Polytechnic Singapura kerja sama Food Industry 4.0

id kepri, republic polytechnic, kerja sama singapura,food industry 4.0

Pemprov Kepri dan Republic Polytechnic Singapura kerja sama Food Industry 4.0

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Chairman Republic Polytechnic menandatangani MoI di Singapura, Selasa (19/4). (ANTARA/ HO-KBRI Singapura)

"MoI ini merupakan permulaan, tantangan ke depan adalah implementasi tindak lanjut. KBRI senantiasa siap untuk memberikan berbagai dukungan yang dibutuhkan," kata Dubes Tommy usai menyaksikan penandatangan MoI di Singapura, Selasa.
Batam (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan perwakilan Republic Polytechnic (RP) Singapura menandatangani kesepakatan kerja sama food industry 4.0 dan teknologi rantai pasok, disaksikan Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo.

Dubes mengatakan kesepakatan kerja sama (memorandum of intent/ MoI) itu penting karena mencakup pengembangan teknologi pangan, manajemen pangan, dan rantai pasok.

"MoI ini merupakan permulaan, tantangan ke depan adalah implementasi tindak lanjut. KBRI senantiasa siap untuk memberikan berbagai dukungan yang dibutuhkan," kata Dubes Tommy usai menyaksikan penandatangan MoI di Singapura, Selasa.

Dalam keterangan KBRI Singapura, dijelaskan kerja sama itu bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan teknologi di Indonesia dalam rangka peningkatan ekspor hasil pertanian dan kapabilitas rantai pasok.

Kerja sama yang berlangsung selama 18 bulan (April 2022 – Mei 2023) itu didukung Temasek Foundation yang selama ini memberikan dukungan terhadap berbagai program pembangunan dan peningkatan kapasitas di Indonesia di berbagai bidang, antara lain pendidikan, kesehatan, manajemen perkotaan, dan administrasi publik.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan hubungan kerja sama yang erat antara RP Singapura dan Pemerintah Provinsi Kepri dalam bidang Food Industry 4.0 mencakup banyak hal, di antaranya terkait pelatihan.

"Kerja sama ini berkontribusi untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara dan mendorong pertukaran perspektif antara peserta dan fasilitator," kata Gubernur Ansar.

Principal/CEO Republic Polytechnic Yeo Li Pheow menyatakan kolaborasi antara sektor pendidikan, publik dan swasta memberikan dukungan terhadap ekosistem inovasi yang efektif.

"Kami yakin bahwa kemitraan ini akan membantu Kepri untuk memanfaatkan kemampuan industri 4.0 dan memajukan sektor rantai pasok," kata dia.

Republic Polytechnic selama ini telah secara aktif terlibat dalam bidang teknologi pertanian perkotaan dan aquaculture.

Head of Programmes Temasek Foundation Lim Hock Chuan menyatakan di masa saat ini, di mana terdapat peningkatan kebutuhan pangan, tekanan untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian dan aquaculture menjadi tantangan bagi banyak komunitas.

"Kami merasa terhormat dapat memberikan dukungan untuk Kepri melalui program ini untuk mengembangkan kemampuan di bidang teknologi dan pelatihan untuk dapat memenuhi kebutuhan industri pangan di Kepri," kata Lim.

Untuk membantu Kepri mengembangkan bakat dan memperkuat pelatihan di sektor pertanian dan aquaculture, RP juga akan melakukan pengajaran Problem-based Learning (PBL) yang mengambil pendekatan yang berpusat pada pentingnya pembelajaran mendalam melalui pemecahan masalah praktis.

Workshop ini akan diikuti oleh 24 pemimpin dan 120 pejabat pemerintah, spesialis, pengusaha, dan praktisi industri Kepri. Peserta juga mencakup 50 tenaga pendidik di Universitas Maritim Raja Ali Haji dan Sekolah Menengah Kejuruan.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE